Advertisement
Inflasi DIY 2019 Ditargetkan Rendah dan Stabil
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Inflasi DIY selama 2018 mencapai 2,66%. Ditargetkan pada 2019 ini inflasi DIY kembali mencapai titik rendah dan stabil serta berada dalam sasaran rentang target inflasi yang ditetapkan sebesar 3,5%±1%.
Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY Probo Sukesi menyampaikan pencapaian inflasi DIY pada 2018 sesuai sasaran. Hal tersebut merupakan andil dari banyak pihak, salah satunya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY.
Advertisement
Selama 2018, TPID telah mengoptimalkan operasi pasar Bulog DIY dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY di titik distribusi utama di perkotaan maupun perdesaan. Langkah ini dilakukan untuk memperpendek arus distribusi pangan. Ada pula kegiatan pasar murah bagi masyarakat dengan kesejahteraan rendah.
TPID juga memperluas jangkauan Rumah Pangan Kita dan Toko Tani Center sebagai channel distribusi di tingkat masyarakat. "Pada tahun ini, dilakukan penguatan Toko Tani Center melalui penambahan teknologi distribusi via e-commerce Titipku," katanya saat ditemui di kompleks Pergudangan Bulog, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Kamis (3/1).
Pemantauan harga dan distribusi pasokan bahan makanan baik di pasar tradisional, pasar modern, distributor maupun gapoktan di seluruh DIY juga dilakukan. Ada pula peningkatan kegiatan Kios Segoro Amarto dan Segoro Amarto Mobile sebagai price reference store guna menjaga stabilisasi harga bahan pokok.
Pada momentum hari besar keagamaan seperti Lebaran, TPID juga melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat agar berbelanja secara bijak, hemat, dan seperlunya. Tidak hanya kepada masyarakat, komunikasi efektif juga mulai dilakukan dengan beberapa lembaga seperti dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) DIY dalam penyusunan buku dakwah inflasi bagi ustad penceramah atau dai di seluruh DIY.
Probo mengatakan secara tahunan, deflasi pada komoditas gula pasir dan kosmetik wanita mampu menahan tingginya gejolak inflasi dari tukang bukan mandor dan tarif pendidikan. "Upah tukang di DIY itu tinggi seiring banyaknya pembangunan, apalagi ada bandara baru NYIA [New Yogyakarta Internasional Airport] di Kulonprogo," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Layanan Penukaran Uang Rupiah Bakal Tersedia di Jalur Mudik
- Wajib Daftar di Aplikasi PINTAR, Penukaran Uang Baru untuk Lebaran Dibatasi Rp4 Juta per Orang
- Menparekraf Sandiaga Uno Mengklaim Kenaikan PPN 12 Persen Tidak Timbulkan Gejolak
- Kini Kereta Ekonomi Gerbong dan Kursinya Generasi Baru, Resmi Beroperasi Mulai Kemarin
- Kemendag Segel SPBU Rest Area KM 42 Jakarta-Cikampek
Advertisement
Usulan Formasi PPPK-CPNS 2024 Disetujui Pusat, Pemkab Bantul: Kami Tunggu Kepastian Alokasinya
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Layanan Penukaran Uang Rupiah Bakal Tersedia di Jalur Mudik
- BPD DIY Jadi Tuan Rumah Safari Tarawih bersama FKIJK DIY
- Antisipasi Peningkatan Jumlah Pemudik, Pertamina Tambah Stok BBM
- Negosiasi Kepemilikan Freeport Ditargetkan Rampung Juni 2024, Jokowi: Yakin Dapat 61 Persen
- Begini Rasanya Jadi Dokter Hewan Sekaligus Pengusaha
- Mulai Ada Panen, Bulog DIY Serap Beras Dalam Negeri
- Hore! Khusus di Jawa, Pertashop Diizinkan Menjual Pertalite
Advertisement
Advertisement