Advertisement
Inflasi Januari Beri Optimisme

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Tingkat inflasi Januari 2019 yang lebih rendah dari perkiraan pasar mengindikasikan antisipasi pemerintah tepat sasaran dalam menghadapi risiko inflasi. Terkait hal tersebut, hingga akhir tahun pergerakan inflasi diprediksi tetap terkendali.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Januari 2019 secara bulanan tercatat 0,32%, dan secara tahunan tercatat 2,82%. Angka itu lebih rendah dari proyeksi pasar, dan merupakan yang terendah sejak 2015.
Advertisement
Sebelumnya, survei Bloomberg kepada 11 ekonom, rata-rata memproyeksikan inflasi Januari 2019 berada pada kisaran 0,46% secara bulanan, dan 2,97% secara tahunan. Kepala BPS Suhariyanto menuturkan kenaikan harga ikan segar, beras, dan sayuran menjadi pemicu utama inflasi Januari 2019.
“Adapun komponen itu masuk ke dalam kelompok bahan makanan yang memiliki andil 0,18 persen terhadap inflasi Januari,” tuturnya, Jumat (1/2/2019).
Meskipun demikian, dia menilai inflasi pada bulan lalu cukup terjaga berkat pasokan bahan pangan yang terjaga, dan stok beras di Bulog yang mencukupi sepanjang Januari 2019.
Suhariyanto mengungkapkan muncul hal yang tidak biasa pada penyumbang inflasi pada bulan lalu yakni komponen tarif angkutan udara sebesar 0,02%. Dia melihat tarif angkutan udara yang meningkat tajam pada akhir 2018 masih berlanjut hingga Januari 2019, dan membebani indeks harga konsumen (IHK).
“Kalau lihat Januari tahun lalu angkutan udara sumbang deflasi karena Desember turun,” jelasnya.
Dia menegaskan angkutan udara perlu mendapat perhatian karena pada bulan tertentu pergerakannya agak tinggi dan fluktuatif. Menurutnya, hal ini memicu munculnya keluhan konsumen
Terkait hal itu, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) IGN Askhara Danadiputra mengatakan rata-rata setiap maskapai memberikan harga tiket promosi hingga 30% dari total kapasitasnya.
Menurutnya, pada saat-saat tertentu harga tiket penerbangan disesuaikan dengan mekanisme pasar. Namun, imbuhnya, harga tiket tidak akan melebihi dari tarif batas atas, sesuai peraturan.
Ekonom Indef Bhima Yudhistira menilai inflasi Januari yang relatif rendah itu juga disebabkan oleh harga minyak mentah yang terjaga di bawah level US$65 per barel. Selain itu, pemerintah juga tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif listrik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
- Pengin Menabung di Deposito? Berikut Bunga Deposito BCA, Mandiri, BNI, dan BRI Terbaru
Advertisement

Polda DIY Naikkan Status Kasus Dugaan Mafia Tanah Yang Menimpa Mbah Tupon ke Tahap Penyidikan
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Tak Ingin Ada Diskriminasi Usia dalam Rekrutmen Tenaga Kerja, Menaker Bakal Sisir Aturan Batasan Usia
- Pemerintah Pusat Siapkan Inpres Infrastruktur untuk Bantu Daerah
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Kompak Turun Hari Ini 9 Mei 2025
- Harga Pangan Hari Ini 9 Mei 2025: Daging Ayam dan Cabai Naik
- BI Catat Indeks Keyakinan Konsumen pada April 2025 Meningkat
- Hingga Maret 2025, Realisasi Belanja APBN di DIY Capai Rp4,66 Triliun
Advertisement