Advertisement
Glamping Siap Dibuka Pertengahan Februari, Apa Saja Fasilitasnya?
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Glamorous camping (glamping), objek wisata baru yang digarap oleh Badan Otorita Borobudur (BOB) di Desa Sedayu, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo siap dibuka pada 14 Februari mendatang atau tepat saat perayaan Valentine. 11 Glamping akan siap dioperasikan 100% pasca-pembukaan objek wisata baru tersebut.
Direktur Destinasi BOB, Agustin Paranginangin mengatakan setelah penetapan lokasi glamping di Pangkuan Sedayu pada awal Januari lalu, proses pembangunan langsung dilakukan. Baik membangun unit glamping, jogging track, kantin, tourism information center dan beberapa fasilitas lainnya. Dari target 11 glamping, kini sudah terbangun delapan glamping. Sedangkan tiga sisanya akan dikebut agar dapat dioperasikan pada pertengahan Februari mendatang. Pembangunan yang cepat menurut Angin dikarenakan semua persyaratan dan persiapan yang dilakukan sudah final sehingga BOB tidak mengalami kesulitan berarti saat membangun dua cluster ini.
Advertisement
Angin mengakui dari total 309 hektare lahan yang dikelola oleh BOB, glamping ini hanya menggunakan dua cluster seluas sekitar 4.000 meter persegi untuk objek wisata sekaligus fasilitasnya. Untuk setiap satu camp atau tenda, dapat menampung sekitar empat hingga enam wisatawan karena glamping ini memang lebih ditujukan untuk wisata grup atau keluarga. "Nantinya 14 Februari kami berharap sudah bisa beroperasi 100 persen," katanya kepada Harian Jogja, Senin (4/2).
Selain mempersiapkan fisik glamping, Angin menyebut pihaknya juga tengah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang akan mengoperasikan objek wisata baru ini. Mereka akan diambil dari penduduk sekitar glamping yang potensial. Oleh sebab itu, saat pembangunan ini BOB telah mulai mengamati dan menilai SDM yang potensial untuk diajak bekerja sama. Bagaimana kinerja mereka dan kemauan untuk berkoordinasi serta bekerja sama. Sebab pembangunan pun juga menggandeng warga sekitar lokasi glamping.
"Memang belum banyak tenaga kerja yang terserap untuk dua cluster ini, mungkin baru sekitar belasan. Namun dalam glamping ini kan ada area objek wisata langsung dan ada juga yang tidak langsung, yang tidak langsung ini yang akan banyak melibatkan masyarakat sebagai atraksi daya tarik aktivitas wisata yang melengkapi," ujarnya.
Dengan konsep culture and adventure eco-tourism, pelibatan masyarakat setempat memang menjadi perhatian sentral dalam pembangunan glamping ini. Pasalnya ada tiga komponen dalam konsep ini yaitu nature, physical activity dan cultural exchange. Konsep yang bertumpu pada daya tarik budaya dan alam, serta interaksi yang harmonis antara wisatawan dengan alam. Selain mempertimbangkan kemudahan akses lingkungan, jarak antara lokasi glamping dengan aktivitas yang bisa dilakukan wisatawan juga dipilih yang tidak terlalu jauh, yakni aktivitas yang dilakukan wisatawan bersama dengan masyarakat setempat. "Kami saat ini sudah membina masyarakat tujuh desa di sekitar lokasi glamping, mereka dipersiapkan untuk menyambut para wisatawan ini dengan aktivitas," kata Direktur Pemasaran Pariwisata BOB, Agus Rochiyardi beberapa waktu lalu.
Penyiapan SDM dari masyarakat sekitar tersebut menurut Agus penting karena adanya pariwisata sejatinya bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat. Selain itu, pariwisata yang berbasis alam dan budaya juga diharapkan dapat memunculkan nilai-nilai kearifan lokal yang selama ini ada di masyarakat dan menciptakan konsep yang sustainable.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Opsi Bank Indonesia untuk Antisipasi
- Slot Perjalanan KA Yogyakarta-Gambir Ditambah, Ini Jadwalnya
- Transportasi Mudik 2024, Kereta Api Jadi Pilihan Utama
Advertisement
Mantan Rektor UNY dan Bupati Gunungkidul Bersaing Dapatkan Dukungan Partai di Pilkada
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Dampak Perang Iran Vs Israel, Harga Gandum dan Kedelai Terancam Naik
- Usai Libur Lebaran, Harga Cabai, Daging, Bawang Merah dan Gula Kompak Naik
- INNSiDE Yogyakarta Umumkan Pemenang Grand Prize Bu Iin
- Antisipasi Perang Iran Israel, Program Gas Murah Bakal Dilanjutkan
- PT KAI Sebut KA Joglosemarkerto Jadi Favorit saat Libur Lebaran
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani Selamatkan Ekonomi
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
Advertisement
Advertisement