Advertisement
Disperindag DIY Dorong Tumbuhnya Eksportir Baru
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus menggenjot pertumbuhan eksportir baru untuk semakin mengembangkan potensi ekspor yang dimiliki DIY.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Disperindag DIY Yuna Pancawati mengatakan saat ini jumlah eksportir di DIY sebanyak 360 eksportir. Angka ini menunjukkan pertumbuhan dari jumlah eksportir 2017 yakni sebanyak 314 eksportir. "Dari jumlah itu sebagian besar eksportir kecil dan sedang,” katanya Sabtu (16/2/2019).
Advertisement
Ia menyebutkan di DIY banyak pelaku usaha yang berpotensi untuk menjadi ekspor seperti usaha kecil mikro (UKM), tetapi ada juga UKM yang konsentrasi usaha masih dalam negeri dan tidak berorientasi ekspor. Ada juga pengusaha kecil, tetapi sudah berorientasi ekspor.
"Ini ada eksportir kecil, sedang, besar. Yang besar sekitar 30-an atau sekitar 1 persen. Sisanya sedang dan kecil," ungkap dia.
Ia mengatakan untuk mendorong semakin banyaknya eksportir di DIY, Disperindag melakukan beberapa langkah seperti pelatihan untuk eksportir pemula. Pelatihan untuk eksportir yang sudah maju juga dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ekspornya. Para eksportir juga diikutsertakan dalam pameran berskala internasional.
"Selain itu, kami perkuat antara sektor dari hulu ke hilir. Justru yang dikuatkan hulunya. Industri harus kuat, barangnya siap, standardisasi siap, kapasitas produksi siap," kata dia.
Menurutnya, untuk mendorong perkembangan ekspor, tidak bisa dilakukan sendiri melainkan harus didukung berbagai pihak.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga mendorong pengembangan pasar ekspor. Selain peningkatan jumlah eksportir juga pengembangan tujuan ekspor yang nontradisional. Ketua Bidang Komersial, Distribusi, Logistik, Hubungan Internasional, Promosi, dan Investasi Kadin DIY Wawan Hermawan mengungkapkan pasar tradisional ekspor barang dari DIY biasanya Amerika Serikat.
"Saat ini Kadin DIY aktif berkomunikasi dengan kedutaan besar karena sebagai pasukan terdepan. Diharapkan akan ada jalinan kerja sama yang membuka peluang untuk ekspor DIY," kata dia.
Ia menyebutkan negara nontradisional yang diharapkan tahun ini adalah Timur Tengah dan Afrika Selatan. Walaupun dari segi transportasi agak jauh. "Kita mungkin bisa menggarap dengan jalur langsung atau melalui Timur Tengah," ujarnya.
Hal itu senada dari semangat Disperindag dalam membuka pasar baru. Seksi Fasilitasi Ekspor Impor Disperindag DIY Theresia Sumartini mengungkapkan pada 2019 Disperindag akan terus menggenjot volume ekspor dan semakin mengembangkan ekspor.
"Pasar nontradisional juga diharapkan ada seperti Timur Tengah. Pada akhir 2018, Kementerian Luar Negeri membawa banyak buyer dari Timur Tengah ke DIY dan melihat potensi yang dimiliki," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
Advertisement
Halim Ambil Formulir Pendaftaran Calon Bupati Bantul di Kantor PDIP
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sahid Raya Hotel Gelar Konser Iwan Fals, Presale Tiket 30 April 2024
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Dorong Laju Transisi Energi, PLN Kampanyekan Kendaraan Listrik pada Peringatan Hari Bumi 2024 Jawa Tengah
- Tak Terpengaruh Konflik Iran-Israel Harga Minyak Dunia Turun
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, DPD REI DIY: Tidak Menjadikan Bisnis Properti Kolaps
- Seusai Lebaran, Harga Bawang Merah Jadi Mahal
- Lahan Panen DIY April 2024 Diperkirakan 35.557 Hektare, Gunungkidul Terluas
Advertisement
Advertisement