Advertisement
Telkom Siapkan Investasi Hingga Rp500 Miliar untuk Kembangkan Gim

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— PT Telekomunikasi Indonesia Tbk mengalokasikan dana investasi hingga Rp500 miliar untuk mengembangkan empat inovasi terbaru di bidang gim dan layanan video streaming guna mendongkrak lini bisnis digital agar dapat berkontribusi 50% dari total pendapatan perseroan tahun ini.
Empat platform hiburan digital itu adalah OOLEAN, GameQoo, Indibox, dan OONA, yang dirilis saat penyelenggaraan Telkom Digisummit 2019, beberapa waktu lalu.
Oolean merupakan kolaborasi dengan pengembang gim asal Bandung Agate Studio dalam bidang publikasi gim, sedangkan GameQoo adalah platform gaming on demand berbasis komputasi awan yang dimainkan di TV dan PC.
EVP Digital & Next Business PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Joddy Hernady menyatakan, setiap tahunnya perusahaan menganggarkan dana inkubasi sebesar 0,5% dari pendapatan bersih yang digunakan untuk keperluan eksplorasi. Dana inilah yang digunakan untuk melahirkan inovasi yang berpotensi menjadi ladang bisnis baru perseroan di kemudian hari.
Advertisement
Dengan melahirkan terobosan tersebut, pihaknya berharap bisnis ritel perseroan yang terdiri dari broadband dan digital service dapat mencapai 50% dari total pendapatan, dari posisi saat ini yang mencapai 40%.
“Angka yang harus dikejar tahun ini lumayan besar, bisa Rp10 triliun sampai Rp15 triliun. Tapi target itu bukannya tidak mungkin tercapai. Kalau kami serius, bisnis digital Telkom bisa [berkontribusi] sekitar 50% dari total pendapatan,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (30/4/2019).
Dia menambahkan, latar belakang lainnya yang mendasari ekspansi bisnis digital Telkom adalah keinginan untuk mendorong tumbuhnya ekosistem gim di Indonesia.
Dia menilai, saat ini porsi industri gim yang dikuasai pemain lokal masih di bawah 10%, sedangkan mayoritas masih dikuasai pemain luar negeri. Padahal, Indonesia merupakan pasar gim terbesar di Asia Tenggara.
Telkom juga memproduksi dan mempublikasi gim dari luar yang diadaptasi secara lokal. Untuk gim produksi sendiri, perusahaan membangun ekosisem inkubator bernama Indigo untuk menjaring perusahaan rintisan di bidang gim yang ada di Indonesia.
Saat ini, inkubator itu telah tersedia di empat kota yaitu Bandung, Jakarta, Yogyakarta dan Makassar. Nantinya, gim hasil inkubasi perusahaan rintisan itu akan dipasarkan melalui platform GameQoo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
Advertisement

Uji Coba Lantip di Jogja, Roda Empat Paling Sering Langgar Batas Kecepatan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ekspor DIY Tumbuh 10,57 Persen hingga Mei 2025, Disperindag Sebut 3 Faktor Pendorong
- Ini Komentar Ekonom UMY Soal Pemangkasan Target Pertumbuhan Ekonomi
- Gojek Siap Kaji Perubahan Tarif Ojek Online Mengikuti Regulasi Pemerintah
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- DPR Usulkan Ada Sistem Cadangan Darurat Industri Nasional
- Pusat Data Indonesia Jauh Tertinggal Dibanding Malaysia
- Menteri Pertanian Sebut Beras Subsidi Oplosan Beredar di Minimarket
Advertisement
Advertisement