Advertisement
Hotel Siasati Penurunan Okupansi, Begini Cara yang Dipilih

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Memasuki Ramadan, tingkat penghunian kamar atau okupansi di hotel DIY cenderung mengalami penurunan. Manajemen hotel pun putar otak untuk menyiasati penurunan okupansi tersebut.
Marketing & Communications Manager Royal Ambarrukmo Yogyakarta Khairul Anwar mengatakan pada Ramadan ini, untuk okupansi rata-rata adalah 44% dari 247 kamar yang tersedia di lima tipe. Ia menyebutkan tren ini kurang lebih sama dengan tahun lalu dan dua tahun lalu yakni pada saat Ramadan mulai melambat. Namun, saat menjelang Lebaran dan setelahnya, tingkat keterisian mulai menanjak lagi. "Ditambah lagi kami adalah hotel berfasilitas konferensi besar dengan ruang meeting yang cukup banyak. Penurunan sedikit dari tahun lalu juga merupakan imbas dari harga tiket pesawat yang cenderung naik drastis dibandingkan tahun lalu," kata dia, Selasa (7/5).
Advertisement
Menghadapi penurunan okupansi tersebut Royal Ambarrukmo menerapkan strategi tersendiri. Strategi yang dilakukan sepanjang Ramadan adalah memberikan ruang lebih untuk karyawan mengembangkan diri melalui pelatihan-pelatihan internal atau mendatangkan pembicara dari luar, pemeliharaan bangunan fisik eksterior dan interior, serta pembenahan fasilitas penunjang.
"Kami juga memaksimalkan pengalaman kuliner paket buka puasa dan penawaran program dengan harga spesial. Itu juga merupakan strategi kami, sembari terus melakukan sosialisasi ke luar negeri, sebagai dukungan menyambut Yogyakarta International Airport [YIA] beroperasi," jelas dia.
Hal senada diungkapkan Stefanus Henry, Marketing Communication Manager Sahid Jaya Hotel and Convention Yogyakarta. Menurutnya pada biasanya okupansi mencapai 60%, tetapi saat Ramadan okupansi bisa turun hingga 30% meskipun setelah Lebaran okupansi bisa mencapai 100%. "Untuk itu saat okupansi rendah, kami maksimalkan dari promo food and beverage. Meski demikian, kami juga masih jualan kamar dengan promo khusus," jelas dia.
Pria yang karib disapa Evan ini mengatakan promo makanan seperti menu buka puasa mampu mengimbangi hunian kamar yang sepi. Iamenyebutkan tahun lalu terjual 12.000 pack buka puasa selama Ramadan. "Tahun ini kami targetkan bisa menjual paket buka puasa sebanyak 15.000 pack," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
Advertisement

Wujudkan Kulonprogo Ramah Bagi Penyandang Disabilitas, Pemkab Gandeng SIGAB
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ekspor DIY Tumbuh 10,57 Persen hingga Mei 2025, Disperindag Sebut 3 Faktor Pendorong
- Ini Komentar Ekonom UMY Soal Pemangkasan Target Pertumbuhan Ekonomi
- Gojek Siap Kaji Perubahan Tarif Ojek Online Mengikuti Regulasi Pemerintah
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- DPR Usulkan Ada Sistem Cadangan Darurat Industri Nasional
- Pusat Data Indonesia Jauh Tertinggal Dibanding Malaysia
- Menteri Pertanian Sebut Beras Subsidi Oplosan Beredar di Minimarket
Advertisement
Advertisement