Advertisement
Tambah RPK, Bulog Divre DIY Perluas Jaringan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Keberadaan outlet rumah pangan kita (RPK) sebagai salah satu jalur distribusi bahan pangan terus didorong dan ditambah jumlahnya. Jumlah RPK di DIY ditargetkan menjadi 10.000 outlet pada tahun ini.
Kepala Perum Bulog Divre DIY Rini Andrida mengatakan saat ini jumlah outlet RPK di DIY mencapai 7.000 yang tersebar di wilayah DIY, Kedu, dan Banyumas. Hingga akhir 2019, Bulog Divre DIY pun harus mampu membentuk RPK baru sebanyak 3.000 outlet sehingga target 10.000 outlet terpenuhi. "Ini menjadi tantangan bagi kami. Kami akan melakukan berbagai upaya yang diperlukan untuk mencapai target tersebut," kata dia, Minggu (30/6).
Advertisement
Rini menyebutkan upaya yang dilakukan yakni dengan memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak, instansi, organisasi. "Misalnya kami kerja sama dengan Polri, PKK, pemerintah daerah yang menargetkan setiap kelurahan satu RPK, lembaga-lembaga lain, pondok pesantren, Pemkot Jogja, salah satu operator ojek online [Grab], dan pihak lain," jelas dia.
Ia mengakui untuk mengembangkan RPK ada tantangan yang dihadapi. Tantangan tersebut yakni manajemen logistik misalnya pengaturan angkutan distribusi yang harus dipetakan agar efisien. Selain itu, dukungan sumber daya manusia yang andal juga diperlukan. Ke depan, pihaknya akan mengembangkan dukungan IT yang canggih.
"Intinya kami berkomitmen untuk menjamin ketersediaan pasokan bahan pangan. Manajemen logistik standar sudah dimiliki dan akan ada teknologi seperti tracking. Di kantor pusat ada pemantauan RPK. Tantangan di lapangan bagaimana merealisasikan pengantaran dan manajemen logistik di titik-titik yang dikelola. Enggak hanya memperluas, tetapi juga meningkatkan kualitas pelayanan," papar dia.
Menurutnya, repeat order dari RPK yang sudah ada bervariasi. Jika repeat order tergolong sering, bisa menjadi indikasi minat masyarakat juga tinggi. Pada masa Lebaran pun terpantau lebih ramai. Rini mengatakan pada momen tertentu keberadaan RPK sangat menolong untuk ketersediaan bahan pangan.
"Ketersediaan paling penting. Di DIY ini cukup. Bahan pangan juga beragam ada beras, gula, minyak goreng, daging beku. Untuk daging beku memang beberapa RPK enggak dilengkapi dengan lemari pendingin, jadi belinya masih parsial," kata dia.
Dilansir dari Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Perum Bulog berencana terus menambah jumlah outlet RPK sebagai salah satu jalur distribusi produk pangan. Sekretaris Perusahaan Bulog Awaludin Iqbal menyebutkan tahun ini perusahaan berencana untuk memiliki 80.000 outlet RPK bekerja sama dengan masyarakat. Adapun saat ini, Bulog memiliki sekitar 60.000 outlet RPK. "Kalau target terus jalan sampai dengan 80.000 outlet untuk total target tahun ini," kata Awaludin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Jadwal KA Prameks Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Prambanan Jazz 2025, Daop 6 Yogyakarta Hadirkan Diskon Tiket 20 Persen, Begini Cara Mendapatkannya
- Begini Cara BEI DIY Agar Investor Baru Tidak FOMO
- Waspada Penipuan Mengatasnamakan PT TASPEN Persero
- Promo Holiday Spesial Juli di Kotta GO Yogyakarta: Liburan Nyaman dan Menyenangkan
- PT KAI Daop 6 Yogyakarta Tidak Akan Menoleransi Aksi Pelemparan Kereta Api
- Kementerian ESDM Umumkan Harga Bioetanol Juli Rp10.832 per Liter
- Selalu Tepat Waktu Melayani Penerbangan Haji 2025, Lion Air Dapat Pujian dari Menteri Agama
Advertisement
Advertisement