Advertisement
RAFAEL CRAFT : Menganyam Agel, Merajut Rezeki

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kabupaten Kulonprogo, DIY memiliki berbagai potensi termasuk ragam kerajinan. Melimpahnya serat agel menjadi peluang untuk mengisi pundi-pundi. Salah satu UKM yang menangkap peluang ini adalah Rafael Craft di Tuksono, Sentolo, Kulonprogo yang dimiliki oleh Hariyati dan Suyanto.
Rafael Craft menyediakan produk beragam berup anyaman serat agel. Hariyati menuturkan usaha yang ia geluti bermula dari meneruskan bisnis keluarga yakni mengepul serat agel. Ia mulai meneruskan bisnis yang sebelumnya dijalankan oleh ibunya itu pada 2005.
Advertisement
Hariyati dan Suyanto tertantang untuk menambah nilai jual serat agel agar tidak hanya dijual berupa bahan mentah. Lalu, muncullah ide untuk membuat berbagai kerajinan berbahan dasar serat agel. "Kami ingin mengembangkan potensi yang ada di Kuloprogo ini agar tidak berhenti di bahan baku saja tetapi ada sesuatu yang lain yang lebih memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat," kata dia kepada Harian Jogja di Bangsal Kepatihan, Jogja, Kamis (27/6).
Ia mengambil inspirasi bentuk-bentuk anyaman dari berbagai sumber. Tak jarang ia menuruti keinginan pelanggan. Semua itu ia pelajari sendiri. Berbagai produk yang ia buat mulai dari dompet, tas, bantal, kap lampu, kursi, dan lainnya. Harganya pun beragam mulai dari Rp30.000 per buah. "Kalau pakai serat agel, jadi lebih nyeni. Banyak yang suka," papar dia.
Untuk pasar lokal, ia banyak menjual ke Bali. Namun, ia juga memasarkan ke luar negeri melalui pabrik ekspor. Tujuannya beragam yakni ke Australia dan Jepang.
Berkat produk anyaman dari serat agel ini, Rafael Craft mampu memberdayakan warga sekitar. Dari awalnya hanya 10 hingga 15 orang. Kini warga yang terlibat sekitar 200 orang. "Mereka ambil bahan dari saya, dianyam di rumah lalu setor kembali ke saya. Saya berharap usaha saya bisa berkembang lagi dan bisa bermanfaat bagi ekonomi masyarakat," jelas dia.
Suyanto mengungkapkan bahan baku berasal dari Kulonprogo, tetapi ia juga mengambil dari Banyuwangi jika bahan baku masih kurang. Bahan agel menurutnya menjadi peluang bisnis sendiri bagi masyarakat. Jika masyarakat mau dan mampu mengolah bahan mentah serat agel menjadi bahan siap anyam, maka nilai ekonominya akan bertambah. "Kalau bahan mentah itu per kilogram Rp85.000 dan kalau suda siap anyam sekitar Rp95.000 per kg. Jadi ada nilai lebih," tutur dia.
Produk Rafael Craft dipamerkan di Bangsal Kepatihan di sela-sela penandatanganan nota kesepahaman antara Badan Layanan Umum Pusat Investasi Pemerintah (BLU PIP) Kementerian Keuangan dan Pemda DIY. Produk Rafael Craft pun laris manis diserbu konsumen. Mereka pun penasaran dengan produk Rafael Craft.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Wali Kota Jogja Klaim Target Pengurangan Volume Sampah 20 Persen Tercapai
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pariwisata Butuh Pembiayaan, Berharap Suku Bunga Bank Turun
- Harga Beras, Bawang, hingga Cabai Rawit Merah Turun Hari Ini
- Permintaan Kredit Belum Terpacu, Ini Kata Gubernur BI
- Pemerintah Siapkan Skema Impor BBM Satu Pintu Pertamina
- Ribuan Koperasi Desa Merah Putih Tunggu Dana Cair dari Bank Himbara
- Iuran JKK Industri Padat Karya Dapat Keringanan hingga 2026
- Pinjamin Dukung Bulan Inklusi Keuangan 2025 Lewat Penguatan Literasi
Advertisement
Advertisement