Advertisement

Pilah Sampah Bisa Nabung Emas, Bagaimana Caranya?

Herlambang Jati Kusumo
Selasa, 02 Juli 2019 - 09:27 WIB
Mediani Dyah Natalia
Pilah Sampah Bisa Nabung Emas, Bagaimana Caranya? Perwakilan dari Pegadaian, Pemerintah Kabupaten Desa Panggungharjo LKK PBNU secara simbolis meresmikan program The Gade Clean and Gold di Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, Senin (1/7)./ Harian Jogja - Herlambang Jati Kusumo

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—PT Pegadaian meresmikan The Gade Clean and Gold, sebagai wujud hadir untuk negeri, membantu kebersihan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, Senin (1/7).

Pemimpin Wilayah PT Pegadaian (Persero) Kanwil XI Semarang, Mulyono mengungkapkan dengan menggandeng bank sampah yang ada, aksi ini tidak hanya menciptakan lingkungan yang sehat. Sebab  ada nilai lebih dalam bentuk tabungan emas yang disediakan oleh Pegadaian.

Advertisement

“Memilah sampah [kemudian dapat] menabung emas ini penting. Bagimana memilah [sampah yang] nantinya dapat ditukar dalam bentuk pendanaan. Dana itu nanti bisa digunakan untuk membeli tabungan emas berbagai berat, termasuk pecahan terkecil. Jika tidak diinvestasi akan mudah habis uang itu,” ujar Mulyono.

Dalam kesempatan ini, Pegadaian juga memberikan alokasi dana sebesar Rp250 juta untuk mendukung operasional bank sampah. Selain juga membuka 200 tabungan emas bebas biaya.

 

Program Nasional

Sekretaris Lembaga Kemaslahatan Keluarga Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LKK PBNU) Alissa Wahid, mengatakan awalnya program ini diimplementasikan Kementerian Agama (Kemenag) untuk pembinaan keluarga sakinah. Pasalnya keluarga adalah salah satu komponennya penguatan ekonomi keuangan.

Kemudian oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) program ini sedang dikaji untuk dimasukkan ke dalam rencana nasional peningkatan kesejahteraan ekonomi keluarga.

Desa Panggungharjo yang terpilih untuk menjalani uji coba mendapat dukungan baik dari pihak desa dan didukung oleh Pegadaian. “Tujuan pertama mengubah perilaku masyarakat dalam mengelola sampah. Dengan insentif, mereka dibayar menggunakan tabungan emas . Harapannya, warga jadi lebih semangat Memilah sampah dengan baik, isu lingkungannya kena,” ucapnya.

Kedua, karena mendapat tabungan emas, warga punya investasi sehingga ekonomi keluarga meningkat. Alissa mengatakan tengah gencar mengampanyekan investasi ini agar dapat dimanfaatkan untuk membiayai pendidikan anak-anak.

Ketiga, investasi ini sebagai penguatan Bumdes dalam hal ini bank sampah. Konsepnya warga memilah sampah menjadi emas, warga memilah sendiri kemudian disetor bank sampah tetapi dibayar bukan dalam bentuk rupiah, melainkan tabungan emas.

Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, permasalahan sampah memang sangat kompleks. Bantul setidaknya menghasilkan 600 ton sampah per hari, tetapi hanya 200 ton masuk TPS Piyungan, sementara sisanya sulit dikendalikan. “Program kerja sama ini sangat baik dan strategis. Membangun budaya memilah sampah sebenarnya sepele tetapi belum dimiliki semua keluarga saat ini,” ujarnya.

Kepala Desa Panggungharjo, Wahyudi Anggoro Hadi mengatakan dengan kerja sama ini dapat meningkatkan kualitas hidup, membangun kesadaran dan kesejahteraan masyarakat. “Isu sampah sekaligus memperbaiki keuangan, karena sampah dikonversi menjadi emas. Harapannya tidak ada lagi lansia terlantar, pendidikan juga jadi lancar,” ujar Wahyudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Penanggulangan Kemiskinan Optimalkan Kader Khusus, Pendampingan Warga Miskin Makin Intensif

Kulonprogo
| Kamis, 25 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement