Advertisement
Pilah Sampah Bisa Nabung Emas, Bagaimana Caranya?

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—PT Pegadaian meresmikan The Gade Clean and Gold, sebagai wujud hadir untuk negeri, membantu kebersihan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, Senin (1/7).
Pemimpin Wilayah PT Pegadaian (Persero) Kanwil XI Semarang, Mulyono mengungkapkan dengan menggandeng bank sampah yang ada, aksi ini tidak hanya menciptakan lingkungan yang sehat. Sebab ada nilai lebih dalam bentuk tabungan emas yang disediakan oleh Pegadaian.
Advertisement
“Memilah sampah [kemudian dapat] menabung emas ini penting. Bagimana memilah [sampah yang] nantinya dapat ditukar dalam bentuk pendanaan. Dana itu nanti bisa digunakan untuk membeli tabungan emas berbagai berat, termasuk pecahan terkecil. Jika tidak diinvestasi akan mudah habis uang itu,” ujar Mulyono.
Dalam kesempatan ini, Pegadaian juga memberikan alokasi dana sebesar Rp250 juta untuk mendukung operasional bank sampah. Selain juga membuka 200 tabungan emas bebas biaya.
BACA JUGA
Program Nasional
Sekretaris Lembaga Kemaslahatan Keluarga Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LKK PBNU) Alissa Wahid, mengatakan awalnya program ini diimplementasikan Kementerian Agama (Kemenag) untuk pembinaan keluarga sakinah. Pasalnya keluarga adalah salah satu komponennya penguatan ekonomi keuangan.
Kemudian oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) program ini sedang dikaji untuk dimasukkan ke dalam rencana nasional peningkatan kesejahteraan ekonomi keluarga.
Desa Panggungharjo yang terpilih untuk menjalani uji coba mendapat dukungan baik dari pihak desa dan didukung oleh Pegadaian. “Tujuan pertama mengubah perilaku masyarakat dalam mengelola sampah. Dengan insentif, mereka dibayar menggunakan tabungan emas . Harapannya, warga jadi lebih semangat Memilah sampah dengan baik, isu lingkungannya kena,” ucapnya.
Kedua, karena mendapat tabungan emas, warga punya investasi sehingga ekonomi keluarga meningkat. Alissa mengatakan tengah gencar mengampanyekan investasi ini agar dapat dimanfaatkan untuk membiayai pendidikan anak-anak.
Ketiga, investasi ini sebagai penguatan Bumdes dalam hal ini bank sampah. Konsepnya warga memilah sampah menjadi emas, warga memilah sendiri kemudian disetor bank sampah tetapi dibayar bukan dalam bentuk rupiah, melainkan tabungan emas.
Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, permasalahan sampah memang sangat kompleks. Bantul setidaknya menghasilkan 600 ton sampah per hari, tetapi hanya 200 ton masuk TPS Piyungan, sementara sisanya sulit dikendalikan. “Program kerja sama ini sangat baik dan strategis. Membangun budaya memilah sampah sebenarnya sepele tetapi belum dimiliki semua keluarga saat ini,” ujarnya.
Kepala Desa Panggungharjo, Wahyudi Anggoro Hadi mengatakan dengan kerja sama ini dapat meningkatkan kualitas hidup, membangun kesadaran dan kesejahteraan masyarakat. “Isu sampah sekaligus memperbaiki keuangan, karena sampah dikonversi menjadi emas. Harapannya tidak ada lagi lansia terlantar, pendidikan juga jadi lancar,” ujar Wahyudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Siswa SD Wonosari Tenggelam di Sungai Kamal Saat Kegiatan Pramuka
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Harga Perak Hari Ini Capai Rp27.632/Gram
- Hari Ini Batas Akhir Daftar Program Magang Nasional Kemnaker
- Trump Tambah Tarif, Kanada Kian Tertekan
- Brasil dan India Perkuat Kerja Sama Dagang
- 1.000 Kampung Nelayan Merah Putih Siap Dibangun 2026
- CEO Danantara Ungkap Alasan Pergantian Direksi Garuda Indonesia
- Prabowo Pangkas BUMN Jadi 200 Entitas Usaha, Optimistis Untung
Advertisement
Advertisement