Advertisement
Permintaan Gas Melon Kembali Normal
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Permintaan gas tiga kilogram (kg) yang sempat meningkat pada libur Lebaran bulan lalu kini berangsur normal.
Pemilik pangkalan LPG di Imogiri, Bantul, Anang Zainuddin mengatakan permintaan meningkat dua kali lipat saat libur Lebaran pada Juni lalu dibandingkan hari biasa. “Kuota kami sebenarnya tidak ditambahi. Biasanya 100 tabung terjual dalam tiga sampai empat hari. Kalau pas masa liburan itu bisa hanya dua hari sudah habis,” ucap Anang, Selasa (23/7).
Advertisement
Ia mengungkapkan pasokan LPG tiga kg sebenarnya melimpah. Namun, bukan berarti hal tersebut menambah kuota stok gas di tempatnya. Sayangnya, kata dia, kesempatan ini dimanfaatkan pihak lain. Sebab banyak pedagang keliling yang ia tidak ketahui izinnya tetapi beroperasi cukup lama. Dia menduga pedagang keliling tersebut bekerja sama dengan broker.
Anang mempertanyakan status dari pedagang keliling tersebut. Apalagi mereka beroperasi menggunakan mobil pikap pribadi. Adapun berdasarkan aturan yang ada, seharusnya alur yang ada dari stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji (SPPBE) ke agen dan dari agen ke pengkalan, baru ke konsumen. “Harusnya kan dari agen ke pangkalan, nanti pangkalan ke rumah tangga. Kalau agen ngecer langsung kan untung banyak banget,” ucapnya.
Ia berharap Pertamina segera menertibkan oknum pedagang gas keliling tersebut. “Masalahnya kalau ada laporan ada yang jual gas dengan harga tinggi yang ditegur dan dikenai sanksi pangkalan, bukan mereka. Padahal mereka juga biasanya jual di wilayah sekitar pangkalan,” katanya.
Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) DIY, Siswanto mengakui sempat ada peningkatan permintaan atau kebutuhan selama liburan di wilayah DIY. “Memang ada peningkatan, yang biasanya 111.000 tabung per hari, meningkat menjadi kisaran 130.000 tabung perhari. Namun stok banyak, mencukupi,” ucapnya.
Terkait dengan masalah penjual gas keliling, Siswanto menduga hal tersebut ada hubungannya dengan penjualanan keliling yang dilakukan agen. “Perlu dipastikan kembali apa benar agen atau pangkalan yang besar. Kalau memang agen, itu tidak diperbolehkan menjual langsung gitu aturannya. Akan ada teguran kalau memang benar agen,” ucap Siswanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Talkshow Spesial Hari Kartini: Perempuan Harus Berani Jadi Agen Perubahan
- Pesan Damai di Halalbihalal UIN Walisongo, Banyak Orang Mengidolakan Perdamaian
- Dampak Longsor di Piket Nol Lumajang, Kendaraan Antre Lintasi Jalur Alternatif
- Gunung Ruang Sulut Kembali Erupsi Jumat Sore, Tinggi Kolom Abu 400 Meter
Berita Pilihan
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Opsi Bank Indonesia untuk Antisipasi
- Slot Perjalanan KA Yogyakarta-Gambir Ditambah, Ini Jadwalnya
- Transportasi Mudik 2024, Kereta Api Jadi Pilihan Utama
Advertisement
Baliho Menjamur di Jalanan Sleman, Lurah Banyurejo Siap Maju di Pilkada 2024
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Usai Libur Lebaran, Harga Cabai, Daging, Bawang Merah dan Gula Kompak Naik
- INNSiDE Yogyakarta Umumkan Pemenang Grand Prize Bu Iin
- Antisipasi Perang Iran Israel, Program Gas Murah Bakal Dilanjutkan
- PT KAI Sebut KA Joglosemarkerto Jadi Favorit saat Libur Lebaran
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani Selamatkan Ekonomi
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ke-3 di Dunia, Kalahkan Elon Musk
Advertisement
Advertisement