Advertisement
Batik Sentanu Ajak Masyarakat Mencintai Batik Warna Alam

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemilik Batik Sentanu, Caecilia Endang Nur Hayati mengajak masyarakat untuk lebih menghargai dan mencintai batik warna alam karena proses pembuatan yang tidak mudah.
Caecilia mulai mengembangkan batik yang ia beri merk Sentanu sejak dua tahun lalu. Ia mengembangkan usaha batik berlatar belakang ingin melestarikan warisan budaya dari leluhur. Namun, ia mengakui pada awalnya ia tidak begitu menyukai batik. Perasaan suka itu pun lambat laut tumbuh ketika anaknya mendapatkan pelajaran membatik di sekolah.
Advertisement
"Awalnya dia [anaknya] mensketsa motif dan saya suka sketsa. Saya bantu-batu anak saya gambar dan ternyata batik menarik," kata dia kepada Harian Jogja ketika ditemui di Jogja City Mall ketika ia mengikuti pameran Koperasi dan UKM, Sleman, Kamis (25/7).
Lantaran belum bisa mencanting, kain yang sudah bersketsa itu dicantingkan oleh perajin batik lain yang sudah andal. Melihat proses pembuatan batik itulah yang menimbulkan kesukaan terhadap batik. Menurutnya, untuk membuat batik perlu kesabaran, banyak tantangan, dan proses yang unik.
"Saya jadi suka. Dan saya juga berpikir, kalau bukan kita yang nguri-uri budaya ini, siapa lagi? Saya juga melihat batik mulai diakui di kancah internasional sehingga kalau warga sendiri enggak mengembangkan sayang sekali," kata dia.
Setelah kecintaan itu muncul, ia mulai membeli kompor, canting, dan perlengkapan membatik lainnya. Ia mengaku pada awal mencanting banyak tetesan-tetesan malam yang mengenai kain. Hal itu lantaran ia belum mahir. "Namanya awal-awal ya batik tetes karena netes-netes. Tetapi kalau batik tetes itu ternyata ada ilmunya sendiri dan bisa dibersihin," papar dia.
Ia mengaku akan terus belajar sehingga bisa menyuguhkan hasil yang lebih maksimal. Ia juga mulai merambah kepada penggunaan warna alam. Ia ingin mengajak masyarakat lebih menghargai dan mencintai warna alam karena lebih ramah lingkungan. "Saya berharap semakin banyak warga sendiri yang lebih cinta ke warna alam. Memang warna alam belum dilirik karena harga mahal tanpa melihat proses pembuatannya yang rumit dan membutuhkan waktu lama," kata dia.
Batik Sentanu memiliki beberapa jenis produk seperti kain dan baju. Harga jualnya pun beragam tergantung kerumitan motif dan pembuatan. Untuk satu lembar kain, Batik Sentanu tulis dijual hingga Rp400.000. Sementara, produk pakaian jadi dihargai sekitar Rp300.000. "Saat ini saya memasarkan masih secara offline di Sleman, tetapi saya juga mulai mempelajari pemasaran secara online," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
- Pengin Menabung di Deposito? Berikut Bunga Deposito BCA, Mandiri, BNI, dan BRI Terbaru
Advertisement

Hasil Investigasi Kebocoran Soal ASPD, Guru SMPN 10 Jogja Tidak Terbukti Membocorkan Soal
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Pemerintah Pusat Siapkan Inpres Infrastruktur untuk Bantu Daerah
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Kompak Turun Hari Ini 9 Mei 2025
- Harga Pangan Hari Ini 9 Mei 2025: Daging Ayam dan Cabai Naik
- BI Catat Indeks Keyakinan Konsumen pada April 2025 Meningkat
- Hingga Maret 2025, Realisasi Belanja APBN di DIY Capai Rp4,66 Triliun
- Honda Premium Matic Day Hadir di Purwokerto
Advertisement