Advertisement
Uparengga Menyulap Limbah Jadi Perhiasan Indah

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Limbah kawat, lempengan trafo listrik yang terbakar rupanya bisa disulap menjadi perhiasan indah yang bernilai ekonomi tinggi. Hal itulah yang dilakukan Meta Nuci Ferawati, pemilik brand perhiasan dan aksesori Uparengga.
Meta Nuci Ferawati mulai merintis usaha aksesori dan perhiasan yang ia namai Uparengga sejak 2013. Waktu itu, ia membuat perhiasan dan aksesori dari bahan kawat yang ia beli baru. Setahun kemudian, ia melihat banyak bahan-bahan daur ulang yang bisa ia manfaatkan. Ia ingin terlibat menjaga lingkungan dengan mendaur ulang limbah menjadi perhiasan.
Advertisement
"Saya pakai logam plat tembaga trafo yang terbakar dan kawat dinamo bekas. Tadinya pakai kawat wire yang beli, tetapi saya temukan banyak limbah yang dijual di tukang rongsokan. Daripada beli baru, lebih baik pakai limbah," kata dia kepada Harian Jogja di Dinas Koperasi dan UKM DIY, Jogja, Minggu (4/8).
Ia membuat berbagai jenis perhiasan. Mulai dari kalung, gelang, cincin, hingga bros. Peminatnya pun banyak dan berasal dari seluruh Indonesia. Ia memasarkan produknya secara online dan kerap ikut pameran. "Peminatnya biasanya orang yang enggak mau pakai perhiasan yang kembar dengan orang lain," kata dia.
Dalam membuat model perhiasan, ia mendapatkan inspirasi dari banyak tempat. Inspirasi, menurutnya, bisa datang dari mana saja baik dari Internet maupun ketika ia jalan-jalan. Ia pun mengikuti apa keinginan konsumen saat ini.
“Tren perhiasan sekarang banyak yang suka nonemas karena emas untuk investasi. Konsumen suka perhiasan unik dan enggak sama di pasaran. Saya juga kolaborasi dengan perajin lain sehingga enggak ada di toko-toko," kata dia.
Nuci tergabung dalam Asosiasi Pengrajin Perhiasan Yogyakarta (APPY). Ia berkolaborasi dengan perajin lain sesama anggota untuk membuat perhiasan agar semakin unik dan tak ada duanya. Ia berharap perhiasan dan aksesori hasil karya perajin DIY semakin diakui dan dicintai. "Saya berharap, perhiasan dan aksesori semakin berkembang. Semoga masyarakat semakin mengenal dan menyukai asesori karena seperti fesyen, aksesori dan perhiasan ada trennya. Sekarang enggak hanya pelengkap, tetapi juga menjadi kebutuhan," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Negosiasi Tarif Impor, Amerika Serikat Persoalkan Penggunaan QRIS dan GPN di Indonesia
- Harga Emas Hari Ini Kembali Meroket, Tembus Rp2,04 Juta
- Pemerintah Menyambut Baik Investasi Microsoft Rp27 Triliun untuk Cloud dan AI di Indonesia
- Nego Tarif Impor AS-Jepang, Trump Turun Gunung
- Warga Berbondong-Bondong Beli Emas Batangan, Ini Menurut Ekonom UAJY
Advertisement

Jadwal Terbaru KRL Solo Jogja Hari Ini, Sabtu 19 April 2025, Berangkat dari Stasiun Jebres Solo hingga Tugu Jogja
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Hari Ini Kembali Meroket, Tembus Rp2,04 Juta
- Harga Pangan Hari Ini, Jumat 18 April 2025, Cabai Rawit Makin Pedas
- Begini Upaya BEI Jaga Stabilitas Pasar Modal Hadapi Kebijakan Trump
- XLSMART Resmi Berdiri, Kekuatan Baru Masa Depan Digital Indonesia
- Hari Pertama Libur Paskah 2025, 22.176 Penumpang KA Jarak Jauh Tiba di Stasiun Daop 6 Yogyakarta
- Kesepakatan Tarif AS dan Indonesia Maksimal 60 Hari, Ini Tawaran Masing-Masing Negara
- Negosiasi Tarif Impor, Amerika Serikat Persoalkan Penggunaan QRIS dan GPN di Indonesia
Advertisement