Advertisement
Jawaban Bukalapak setelah Kabar PHK Massal Karyawan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Pemutusan hubungan kerja (PHK) dikabarkan dialami karyawan situs jual beli online Bukalapak yang kini sudah berstatus unicorn.
Beredar kabar bahwa Bukalapak akan melakukan pemangkasan karyawan. Informasi tersebut menjadi topik pembicaraan banyak orang hari ini. Benarkah?
Advertisement
Chief of Strategy Officer of Bukalapak Teddy Oetomo menyatakan, dia mengakui adanya penataan di tubuh perusahaan. Seiring dengan perkembangan teknologi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang kian maju dan beragam, penataan diri di dalam suatu perusahaan perlu dilakukan untuk mengikuti dinamika.
Menurutnya, hal ini untuk mendukung tujuan Bukalapak menjadi perusahaan yang terus tumbuh dan menciptakan dampak positif untuk Indonesia. Mengingat, saat Bukalapak berdiri 9 tahun yang lalu, perkembangan teknologi belum sepesat sekarang.
"Oleh karena itu, kami perlu melakukan penyelarasan secara internal untuk menerapkan strategi bisnis jangka panjang kami, melakukan penataan yang diperlukan, serta menentukan arah selanjutnya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (10/9/2019).
Seperti diketahui, Bukalapak adalah salah satu e-commerce kenamaan di Tanah Air. Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat melakukan pertemuan dengan Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky, di Kementerian Keuangan.
Sri Mulyani ingin mengetahui lebih dalam soal bisnis perdagangan secara online di Indonesia. Dia mengatakan, pertemuan dengan salah satu e-commerce Indonesia ini untuk membuka komunikasi dengan para stakeholder dalam memahami fenomena yang terjadi di dunia.
"Bukalapak dengan jumlah pedagang online dan transaksi perdagangannya yang sangat besar menjadi salah satu fenomena baru dalam bisnis perdagangan secara online di Indonesia," ujar Sri Mulyani, dalam postingannya di Facebook, Selasa (13/8/2019).
Sekadar diketahui, sejak pertama didirikan pada 2010, Bukalapak konsisten mengambil langkah-langkah besar untuk menaikkelaskan para pelaku usaha kecil. Itu supaya mereka bisa menyejajarkan diri dengan bisnis-bisnis modern berskala lebih besar.
Juga membuka jalan bagi pelaku usaha kecil untuk memberi kontribusi positif serta membuka banyak kesempatan bagi lingkungan sekitarnya.
Bukalapak berasumsi, sebagai salah satu penopang pertumbuhan ekonomi di Indonesia, para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah memegang peranan penting dengan memberikan kontribusi lebih dari 60% terhadap produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2018 dan diprediksikan akan terus meningkat tahun ini. Tidak hanya itu, pasar konsumen menengah di Asia Tenggara juga diproyeksikan akan berkembang pesat dengan penambahan 50 juta konsumen kelas menengah pada tahun 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Opsi Bank Indonesia untuk Antisipasi
- Slot Perjalanan KA Yogyakarta-Gambir Ditambah, Ini Jadwalnya
- Transportasi Mudik 2024, Kereta Api Jadi Pilihan Utama
Advertisement
Tidak Berizin, Satpol PP Jogja Menyegel Empat Reklame Papan Nama Toko
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Disnakertrans DIY: Kepatuhan Perusahaan Bayar THR Meningkat Tiga Tahun Terakhir
- Dampak Perang Iran Vs Israel, Harga Gandum dan Kedelai Terancam Naik
- Usai Libur Lebaran, Harga Cabai, Daging, Bawang Merah dan Gula Kompak Naik
- INNSiDE Yogyakarta Umumkan Pemenang Grand Prize Bu Iin
- Antisipasi Perang Iran Israel, Program Gas Murah Bakal Dilanjutkan
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani Selamatkan Ekonomi
- PT KAI Sebut KA Joglosemarkerto Jadi Favorit saat Libur Lebaran
Advertisement
Advertisement