Advertisement
Pengembang Minta Kuota 500 Rumah Subsidi
Ilustrasi perumahan berskema FLPP (Rachman/JIBI - Bisnis)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pengembang di Jogja menargetkan sekitar 500 rumah subsidi dari kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang dianggarkan Pemerintah Pusat sebanyak 110.000 unit pada 2020 nanti.
"Untuk kuota tidak dijatah berdasar provinsi atau daerah, tetapi berdasar suplai rumah subsidi di daerah tersebut. DIY menargetkan at least 500 rumah subsidi pada 2020," kata Ketua Real Estate Indonesia (REI) DIY, Rama Adyaksa Pradipta, Selasa (29/10).
Advertisement
Menurut Rama, angka 500 unit tersebut relatif mencukupi. Diharapkan pemerintah menjamin berapapun jumlah pengajuan FLPP. Karena hal ini juga merupakan dukungan program satu juta rumah. Jika hanya berdasar kuota, hanya akan menghambat pengurangan angka backlog.
Selain itu, dia menilai perlu ada perlakuan khusus untuk DIY. Batas harga tertinggi rumah sejahtera yang dikeluarkan Kementerian PUPR Nomor 535/2019, belum lama ini dirasa belum pas dengan harga Rp140 juta. Seharusnya bisa Rp300 juta.
Dia menuturkan harga tanah masih menjadi masalah klasik dari 15-20 tahun lalu. Terlebih saat ini Jogja menjadi tujuan investasi yang menarik sehingga otomatis persoalan itu akan mengerek harga. Dengan harga tersebut, area yang paling mungkin digarap di sekitar Gunungkidul. Sayang, kata dia, wilayah ini masih terkendala akses.
Dilansir dari Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), pengembang menilai kuota FLPP sebanyak 110.000 unit yang dianggarkan pemerintah untuk 2020 masih kurang. Direktur Pemasaran Terrakon Property Nata Susanto mengatakan sepanjang 2018 sampai 2019, FLPP dianggap paling seksi oleh mayoritas pengembang karena dananya merupakan dana bergulir dan paling banyak diincar pencari rumah.
Kuota FLPP tahun depan sebanyak 110.000 unit bakal habis dalam waktu sebulan saja. Ditambah lagi dengan kekurangan kuota tahun ini, membuat pembeli kemungkinan akan berbondong-bondong dan berebut kuota FLPP tahun depan. “Dengar ini [kuota FLPP 110.000] saja pasti banyak pengembang sudah enggak bisa tidur mikirin proyeknya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penjualan Tiket Kereta Api Jarak Jauh Melonjak hingga Jutaan Kursi
- Pendapatan Box Office Disney 2025 Tembus Rp100 Triliun
- Harga Pangan Nasional di Hari Natal: Cabai hingga Telur
- Upah Minimum Naik, Industri Tekstil Waspadai PHK dan Otomatisasi
- Harga Emas Antam Naik Rp11.000, Kini Rp2.502.000 per Gram
Advertisement
Jadwal plus Tarif Bus Sinar Jaya ke Pantai Baron dan Parangtritis
Advertisement
Menikmati Senja Tenang di Pantai Kerandangan Senggigi Lombok Barat
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Natal, Harga Emas Antam, UBS, Galeri24 Terus Menguat
- Harga Pangan Nasional di Hari Natal: Cabai hingga Telur
- Bulog Pastikan Harga Beras Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru
- Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi: DKI Tertinggi, Jabar Terendah
- KAI Daop 6 Catat Pergerakan Penumpang Tinggi pada Libur Nataru
- China Desak AS Berlaku Adil dalam Kesepakatan Penjualan TikTok
- Pemerintah Siapkan Pendanaan Film Terintegrasi
Advertisement
Advertisement



