Advertisement

Bulog Akan Lelang 2.000 Ton Cadangan Beras Pemerintah yang Mengalami Penurunan Mutu

Iim Fathimah Timorria
Selasa, 03 Desember 2019 - 12:07 WIB
Nina Atmasari
Bulog Akan Lelang 2.000 Ton Cadangan Beras Pemerintah yang Mengalami Penurunan Mutu Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso kala menyampaikan pernyataan pers mengenai mekanisme disposal beras dan rencana bisnis perusahaan pada 2020 di kantor pusat Perum Bulog di Jakarta, Selasa (3/12/2019). - Bisnis/Iim Fathimah Timorria

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA — Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memastikan bahwa cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 20.000 ton yang mengalami penurunan mutu tidak akan dimusnahkan seluruhnya. 

Alih-alih demikian, Budi menyatakan beras tersebut akan dilelang atau dilepas untuk segmentasi pasar yang membutuhkan beras dengan kualitas tersebut.

Advertisement

Budi mengemukakan bahwa status mutu yang turun pada 20.000 ton beras ini telah melalui pemeriksaan laboratorium yang direkomendasikan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Beras yang sudah dinyatakan rusak atau turun mutu itu ada tahapannya. Tentunya ini melalui proses pemeriksaan laboratorium dan BPOM. Rekomendasinya dari Kementerian Pertanian. Nah, tidak berarti secara keseluruhan langsung dibuang. Tidak demikian,” kata Budi dalam konferensi pers yang digelar di kantor pusat Perum Bulog, Selasa (3/12/2019).

Berdasarkan pengujian tersebut, Budi menjelaskan nilai beras yang mengalami penurunan mutu akan ditaksir sesuai kualitasnya. Bulog pun disebutnya membuka skema pelelangan kepada calon pembeli untuk beras tersebut. 

Menurutnya, meski telah mengalami penurunan mutu, beras masih dapat diolah menjadi produk turunan seperti tepung, pakan ternak, dan ethanol.

Meskipun demikian, pelelangan pada CBP yang mengalami penurunan ini disebut Budi masih menunggu lampu hijau usai Bulog melakukan rapat koordinasi terbatas dengan sejumlah kementerian dan lembaga terkait. Dia mengatakan pihaknya membutuhkan kepastian apakah selisih antara harga lelang dan harga awal beras ketika dibeli Bulog akan diganti oleh pemerintah.

“Karena ini merupakan CBP, maka kami ajukan selisih harga pembelian tadi dengan harga jual ketika dilelang. Jika dulu kami beli Rp8.000 per kilogram dan harga setelah turun mutu sekarang Rp5.000 per kilogram, maka Rp3.000 akan diganti negara,” kata Budi.

Jika disetujui, Budi menyatakan pendapatan dari lelang tersebut akan menjadi pemasukan bagi Bulog yang akan dilaporkan ke Kementerian Keuangan. Dia menyatakan skema pelelangan belum bisa dijalankan sebelum keputusan dikeluarkan pemerintah.

“Pelelangan akan dijalankan nanti kalau sudah dinyatakan Kemenkeu ada penggantian negara. Hari ini tidak bisa karena belum ada keputusan bahwa negara akan membayar selisihnya,” ujar Budi. 

Dari total stok CBP Bulog yang berjumlah sekitar 2,2 juta ton, Budi menyatakan terdapat sejumlah beras yang berpotensi  mengalami penurunan mutu. Adapun 20.000 ton yang mengalami turun mutu saat ini merupakan beras hasil pengadaan pada 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Dapat Bantuan Dana Rp14 Miliar, Ini Ruas Jalan yang Akan Diperbaiki Pemkab Gunungkidul

Gunungkidul
| Kamis, 25 April 2024, 17:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement