Advertisement
Ekonomi DIY Melesat, YIA Jadi Pemicu

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Bank Indonesia DIY menyoroti pada 2019, kinerja perekonomian DIY tumbuh terakselerasi menjadi 6,60% (year on year/yoy). Melesatnya pertumbuhan ekonomi ini dipengaruhi pembangunan infrastruktur di DIY, salah satunya megaproyek pembangunan Yogyakarta Internasional Airport (YIA).
Kepala Perwakilan BI DIY Hilman Tisnawan mengatakan pertumbuhan ekonomi DIY pada 2019 lebih tinggi dibanding 2018 yakni 6,20% (yoy). Pertumbuhan ekonomi pada 2019 juga melebihi capaian provinsi lain di Pulau Jawa yakni untuk Jawa sebesar 5,52% (yoy), DKI Jakarta 5,89% (yoy), Jabar 5,07% (yoy), Jateng 5,41% (yoy), Jatim 5,52% (yoy), dan Banten 5,53% (yoy).
Advertisement
"Dari sisi lapangan usaha, andil pertumbuhan [yoy] terbesar adalah kontruksi dengan andil 1,47 persen, tumbuh lebih tinggi sebesar 14,39 persen [yoy]sejalan dengan pembangunan proyek strategis di DIY seperti YIA, JJLS, underpass YIA dan Kentungan, serta pembangunan lainnya," ujar dia, Kamis (6/2).
Lapangan usaha lainnya yang memberikan andil yakni akomodasi, makan, minum dengan andil 0,85%, tumbuh lebih tinggi sebesar 8,89% (yoy). Hal ini seiring dengan meningkatnya tingkat penghunian kamar hotel dan penyediaan makan dan minum.
Untuk industri pengolahan memberikan andil 0,73%, tumbuh lebih tinggi sebesar 5,73% (yoy). Industri makanan dan minuman dan industri tekstil yang merupakan industri utama di DIY menunjukkan pertumbuhan yang makin solid.
Hilman menyebutkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi (yoy) adalah pembentukan modal tetap bruto (PMTB)/invetasi tumbuh 9,74% (yoy). Pertumbuhan ini diikuti oleh konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) tumbuh 9,58% (yoy).
"Faktor peningkatan terjadi karena PMTB/investasi sejalan dengan pembangunan kontruksi YIA dan beberapa pembangunan jalan dan jembatan di 2019. Konsumsi Lembaga Non-Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) karena pelaksanaan Pemilu 2019," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
Advertisement

Uji Coba Lantip di Jogja, Roda Empat Paling Sering Langgar Batas Kecepatan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ekspor DIY Tumbuh 10,57 Persen hingga Mei 2025, Disperindag Sebut 3 Faktor Pendorong
- Ini Komentar Ekonom UMY Soal Pemangkasan Target Pertumbuhan Ekonomi
- Gojek Siap Kaji Perubahan Tarif Ojek Online Mengikuti Regulasi Pemerintah
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- DPR Usulkan Ada Sistem Cadangan Darurat Industri Nasional
- Pusat Data Indonesia Jauh Tertinggal Dibanding Malaysia
- Menteri Pertanian Sebut Beras Subsidi Oplosan Beredar di Minimarket
Advertisement
Advertisement