Advertisement

Industri Gadai Perlu Antisipasi Kredit Jatuh Tempo

Wibi Pangestu Pratama
Sabtu, 04 April 2020 - 08:22 WIB
Mediani Dyah Natalia
Industri Gadai Perlu Antisipasi Kredit Jatuh Tempo Ilustrasi replika uang di Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (4 - 4).Bisnis Indonesia/Abdullah Azzam

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Di tengah virus Corona,  Perkumpulan Perusahaan Gadai Indonesia (PPGI) menilai industri gadai perlu mengantisipasi kredit jatuh tempo dalam beberapa bulan ke depan.

Manajer Eksekutif PPGI Guladi menjelaskan perusahaan-perusahaan pergadaian perlu mempersiapkan strategi dalam menghadapi gangguan perekonomian saat ini akibat pandemi Covid-19. Kondisi tersebut menurutnya akan memengaruhi kinerja industri gadai.

Advertisement

Dia menjelaskan perusahaan harus membuat strategi untuk menjaga arus kas dalam kondisi saat ini. Selain itu, perusahaan-perusahaan pun perlu mengantisipasi kredit-kredit jatuh tempo yang akan datang.

"Perlu diantisipasi saat kredit jatuh tempo empat bulan yang akan datang, di mana hrga barang jaminan turun atau ketika barang dilelang tidak ada yang beli karena daya beli masyarakat turun dan prioritas untuk beli kebutuhan pangan," ujar Guladi kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Jumat (3/4).

Meskipun begitu, dia menjelaskan sejauh ini kinerja industri pergadaian masih terjaga. Dia menjelaskan berdasarkan pemantauan PPGI, khususnya terhadap para perusahaan swasta, bisnis gadai masih relatif stabil.

Menurutnya, terdapat sejumlah perusahaan yang omzetnya bertambah dan terdapat pula yang nasabah barunya tetap meningkat. Namun, industri dinilai tetap harus menyiapkan strategi terbaik dan mengantisipasi berbagai risiko yang dapat terjadi. "Tantangan ke depan adalah bagaimana bisnis pergadaian ini tetap stabil, di tengah daya beli masyarakat yang menurun," ujarnya.

Berdasarkan Statistik Perusahaan Pergadaian Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembiayaan dan pinjaman yang disalurkan oleh industri pergadaian pada Februari 2020 mencapai Rp53,03 triliun. Total penyaluran pembiayaan dan pinjaman itu tumbuh 3,92% (month-to-month/mtm) dibandingkan dengan Januari 2020 senilai Rp51,03 triliun.

Secara tahunan atau jika dibandingkan dengan Februari 2019, penyaluran itu mencatatkan pertumbuhan 25,08% dari posisi Rp42,4 triliun. Pembiayaan dan pinjaman yang disalurkan oleh perusahaan-perusahaan pergadaian swasta tercatat belum tumbuh signifikan sejak September 2019. Dalam statistik OJK tertulis bahwa penyaluran oleh pihak swasta sejak September 2019 hingga Februari 2020 berada pada kisaran Rp349 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Budayawan di Jogja Dilibatkan Pembuatan Maskot Pilkada 2024

Jogja
| Rabu, 24 April 2024, 14:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement