Advertisement
Corona Turut Menginfeksi Sektor Properti

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Real Estat Indonesia (REI) DIY menilai tren pasar properti saat ini sedang menurun. Pandemi Corona yang ada juga berdampak pada sektor properti.
“Trennya memang menurun [sektor properti], karena pengaruh ekonomi makro. Corona terdampak juga, tetapi sedikit saja,” kata Ketua REI DIY, Rama Adyaksa Pradipta, Minggu (5/4).
Advertisement
Rama juga mengungkapkan jika melihat tahun lalu menjelang masuk Ramadan atau Lebaran ada peningkatan. Sementara tahun ini, Rama menilai kemungkinan besar akan menurun.
“Yang bisa dilakukan saat ini mempertahankan operasional perusahaan untuk tetap rolling. Membuat promosi pemasaran untuk tetap menarik market di masa-masa ini,” ujarnya.
Rama berharap pada pemerintah, untuk fokus mengatasi bersama wabah ini. Setelah itu baru recovery ekonomi termasuk pada sektor properti. Termasuk juga untuk rumah subsidi yang saat ini dikatakannya belum ada perkembangan.
Dilansir dari Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), pelaku usaha sektor properti nasional dipastikan akan mengajukan restrukturisasi kredit akibat terdampak pandemi Covid-19. Atas hal ini, REI memberi apresiasi.
Ketua Umum DPP REI Paulus Totok Lusida berharap agar perbankan dapat segera menerapkan POJK tersebut sebab pasca-merebaknya Covid-19 secara global, hal itu berdampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap aktivitas pembangunan perumahan baik yang berskala rumah bersubsidi maupun properti komersial.
“Saat ini kami sedang mendata jumlah anggota yang mengajukan rescheduling kreditnya. Data ini tentunya sangat penting bagi OJK agar dapat menentukan langkah berikutnya,” katanya.
Bagi pengembang anggota REI yang bermasalah untuk menjadwalkan ulang, REI juga akan melakukan pendekatan lebih lanjut. Menurut Totok, masih ada beberapa bank yang belum ikut aturan dari OJK. Untuk itu, diharapkan semua lembaga jasa keuangan perbankan dapat secepatnya merealisasikan peraturan OJK tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Masuk Indonesia, Minuman Beralkohol dan Daging Babi Asal Amerika Serikat Tetap Kena Tarif Impor
- Ribut-Ribut Beras Oplosan, Kemendag Minta Produsen Tarik Beras dari Peredaran
- 10 Besar Produk Ekspor Nonmigas AS ke Indonesia yang Kini Dipatok Tarif 0 Persen
- Harga Emas Galeri24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Mulai Rp996.000
- Bersiap Impor Minyak dari Amerika Serikat, Pertamina Minta Dukungan Aturan dari Pemerintah
Advertisement

Nelayan KulonprogoButuh SPBU Khusus untuk Meringankan Ongkos Produksi
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Galeri24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Mulai Rp996.000
- 10 Besar Produk Ekspor Nonmigas AS ke Indonesia yang Kini Dipatok Tarif 0 Persen
- Konsumsi Pertalite di Jawa Tengah dan DIY Turun 6 Persen
- Ribut-Ribut Beras Oplosan, Kemendag Minta Produsen Tarik Beras dari Peredaran
- Masuk Indonesia, Minuman Beralkohol dan Daging Babi Asal Amerika Serikat Tetap Kena Tarif Impor
- eL Hotel Yogyakarta - Malioboro Raih Penghargaan The Top 10% of Hotels Worldwide dalam Tripadvisor Travelers Choice Award 2025
Advertisement
Advertisement