Advertisement
Meski Tertatih, Ekspor DIY Masih Eksis
Foto aerial pelabuhan peti kemas Koja di Jakarta. (25/12 - 2019). Bisnis / Himawan L Nugraha
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Laju ekspor di DIY terkendala pandemi Covid-19. Meski begitu sejumlah komoditas dinilai masih bisa menjangkau pasar luar negeri.
“Cukup berpengaruh adanya Covid-19 ini tetapi sejumlah komoditas masih bisa ekspor,” ucap Kepala Seksi Ekspor Impor, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Thereshia Sumartini, Kamis (23/4).
Advertisement
Menurut dia, komoditas yang masih eksis ekspor di antaranya pakaian jadi atau tekstil. Walaupun, kata dia, terjadi sedikit penurunan ekspor. Kemudian, mebel kayu, papan kemas dan kerajinan kayu dan rotan juga sedikit meningkat. Sementara jika dilihat dari negara tujuan, Australia dan Amerika tetap meningkat. Sementara untuk Jerman, China, Italia dan Inggris justru menurun. Jika mengacu data yang ada Januari- Maret capaian ekspor sebesar US$102,61 juta [Rp1,5 triliun].
Ketua Asosiasi Pengusaha Nasional (Apnas) DIY, Mirwan Syamsudin Syukur mengatakan kondisi untuk menembus pasar ekspor saat ini sangat berat. Bahkan untuk sejumlah pengusaha, bertahan dalam kondisi saat ini sangat berat. “Sangat berat hampir tidak ada yang bisa bertahan. Sulit untuk ekspor, beberapa pengusaha juga telah merumahkan pekerjanya. Beberapa lainnya juga ada yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) karena kondisi memang sulit,” ujarnya.
Selama ini komoditas yang menjadi unggulan di DIY, yaitu kerajinan pun mengalami kendala. “Kondisi sekarang, kami tidak meminta uang ke pemerintah, tetapi kami minta pertama pajak dihentikan dulu. Kedua, bunga bank dihentikan juga. Ada keringanan kredit lah,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Jadwal Bus Damri Jogja Semarang Hari Ini 15 September 2025
Advertisement
Pemkab Bantul Gelar Gerakan Pangan Murah Antisipasi Kenaikan Harga Pokok
Advertisement
Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kunjungan Wisman ke Jogja Tetap Positif Meski Sempat Ada Pembatalan
- Januari-Agustus 2025, Stasiun Lempuyangan Berangkatkan 1,8 Juta Penumpang
- Harga Emas Antam 16 September 2025 Naik, Rp2.181.000 per Gram
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Trump Turunkan Tarif Mobil dari Jepang 15 Persen per Hari Ini
- Harga Emas Diramal Tembus 4.000 Dolar AS Troy Ounce pada 2026
- Pasar Panel Surya RI Dikuasai Produk Murah China
Advertisement
Advertisement



