Advertisement

Begini Cara Mengatur Keuangan di Kala Pandemi

Dewi Andriani
Senin, 27 April 2020 - 14:27 WIB
Mediani Dyah Natalia
Begini Cara Mengatur Keuangan di Kala Pandemi Foto ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah telah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang mewajibkan masyarakat untuk beraktivitas di rumah, termasuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah dari rumah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Tidak hanya pola hidup yang berubah, pandemi Covid-19 ini juga telah mengganggu perekonomian masyarakat. Tidak sedikit pekerja yang gajinya harus dipotong, di rumahkan tanpa di gaji, bahkan terpaksa harus menjalani pemutusan hubungan kerja (PHK).

Advertisement

Melvin Mumpuni, Perencana Keuangan dari Finansialku mengatakan dalam kondisi saat ini, ketika seseorang harus kehilangan pendapatan secara mendadak, dana darurat menjadi hal paling krusial yang dapat membantunya untuk tetap bertahan. “Dana darurat itu banyak bentuknya, tidak hanya dalam bentuk uang tunai seperti tabungan atau deposito, biasanya emas atau barang-barang yang mudah untuk dijual atau dicairkan bisa menjadi dana darurat. Namun, idealnya dana darurat itu harus mencapai setidaknya enam kali pendapatan,” tuturnya pekan lalu.

Sayang tidak banyak masyarakat yang menyadari pentingnya dana darurat sehingga hanya sedikit yang benar-benar menyiapkannya dalam menghadapi kondisi seperti saat ini. Lantas, jika tidak memiliki dana darurat apa yang harus dilakukan?

Seseorang bisa mencari penghasilan tambahan dengan mencari alternatif lain. Salah satunya dengan menjadi reseller atau dropshipper yang menjual produk atau jasa yang dibutuhkan saat ini untuk kemudian dijual secara daring.

Sebab, sambungnya, dalam kondisi saat ini banyak pelaku usaha yang menjual produknya dengan harga murah sehingga bisa dijual kembali dan mendapatkan keuntungan dari selisih tersebut. Saat Ramadan ini, bisnis di bidang makanan bisa menjadi salah satu pilihan. “Kalau belum siap dana darurat, kita harus pintar-pintar mencari sumber pemasukan lainnya. Banyak peluang yang bisa dicari saat ini, manfaatkan internet untuk mencari supplier yang produknya bisa kita jual kembali,” ujarnya.  

Menahan Diri

Selain itu, masyarakat juga perlu menahan diri dari berbagai pengeluaran-pengeluaran konsumtif yang dirasa tidak perlu. Biasanya, saat Ramadan banyak orang yang konsumtif untuk membeli menu makanan untuk berbuka puasa, pengeluaran ini tentu bisa ditekan.

Caranya tentu saja dengan masak sendiri di rumah agar dapat lebih berhemat sehingga pemasukan yang didapatkan bisa dialokasikan untuk kebutuhan lainnya yang lebih penting. “Mengatur keuangan itu perlu seni dan logika karena setiap orang kondisinya berbeda sehingga strateginya juga berbeda, apalagi dalam kondisi sekarang, perlu banyak penyesuaian-penyesuain. Namun yang penting dan tidak boleh dilupakan adalah sedekah atau zakat dan kewajiban bulanan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Top 7 News Harianjogja.com Sabtu 20 April 2024: Normalisasi Tanjakan Clongop hingga Kuota CPNS

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement