Advertisement
DIY Alami Deflasi 0,24% tetapi Stok Bahan Pangan Aman

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pada April 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat DIY deflasi 0,24%. Andil terbesar yang mendorong terjadi deflasi adalah angkutan udara yang turun sebesar 7,83%.
Kepala BPS DIY Heru Margono mengatakan perkembangan harga berbagai komoditas pada April 2020 secara umum menunjukkan penurunan. Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan BPS pada April 2020, di DIY terjadi deflasi 0,24% atau terjadi penurunan indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,40 pada Maret 2020 menjadi 105,15 pada April 2020. "Tingkat inflasi tahun kalender [April 2020 terhadap Desember 2019] sebesar 0,50 persen dan tingkat inflasi dari tahun ke tahun [April 2020 terhadap April 2019] sebesar 2,34 persen," kata dia, Senin (4/5).
Advertisement
Menurutnya, deflasi terjadi karena turunnya harga yang ditunjukkan turunnya indeks kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,70%; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya sebesar 0,01%; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,03%; kelompok kesehatan sebesar 0,12%; kelompok transportasi sebesar 0,73%.
Sementara, kelompok yang mengalami inflasi yaitu kelompok pakaian dan alas kaki naik sebesar 0,02%; kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,04%; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,54%. "Adapun kelompok yang relatif stabil yaitu kelompok rekreasi, olahraga dan budaya; kelompok pendidikan; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran," kata dia.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada April 2020 sehingga memberikan andil menahan terjadinya deflasi di antaranya bawang merah dan emas perhiasan naik 12,52% dan 4,13% dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,04%; bayam, gula pasir dan beras naik 13,25%, 2,42%, dan 0,16% dengan memberikan andil masing-masing 0,01%.
Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga mendorong deflasi di antaranya angkutan udara turun 7,83% dengan memberikan andil sebesar -0,10%; cabai merah turun 26,30% dengan memberikan andil sebesar -0,07%; daging ayam ras, telur ayam ras dan bawang putih turun 6,42%, 5,18%, dan 9,14% dengan masing-masing memberikan andil sebesar -0,05%.
"Cabai rawit dan kentang turun 10,93 persen dan 3,61 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar -0,01 persen," kata dia.
Stok Bahan Pangan
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY Hilman Tisnawan mengatakan DIY mengalami deflasi 0,24%. BI menghitung inflasi ini 0,06% (month to month/mtm) dan 2,85% (year on year/yoy), untuk administered price -0,61% (mtm) dan -0,85% (yoy) dan untuk volatile food -1,20% (mtm) dan 3,95% (yoy).
Disebutkan andil komoditas penyumbang inflasi DIY yakni bawang merah (0,04), emas perhiasan (0,04), bayam (0,01), gula Pasir (0,01), dan beras (0,01). Sementara, andil komoditas penyumbang deflasi DIY yakni angkutan udara (-0,10), cabai merah (-0,07), daging ayam (-0,05), telur ayam (-0,05), dan bawang putih (-0,04).
"Untuk faktor penyebab inflasi DIY, bawang merah secara siklus saat ini masih memasuki masa tanam. Diperkirakan mulai masuk panen pada Mei 2020. Untuk gula pasir, Bulog DIY telah mendapatkan pasokan gula dari Lamongan dan Blora. Operasi pasar juga telah dilakukan, tetapi pasokan yang ada saat ini masih terbatas. Masa penggilangan tebu diperkirakan baru dimulai pada Juni 2020. Sedangkan, emas perhiasan, peningkatan harga terjadi pada komoditas emas perhiasan karena faktor global," kata dia.
Untuk faktor penyebab deflasi, angkutan udara karena trafik angkutan udara komersial di DIY turun hingga 80% (mtm), sehingga tarif tiket terus menurun hingga mendekati batas bawah. Telur ayam dan daging ayam, penyerapan komoditas tersebut relatif rendah akibat kinerja pariwisata yang turun dan mayoritas hotel tutup sehingga terjadi oversupply. "Aneka cabai, panen yang terjadi di sentra Kulonprogo menyebabkan peningkatan pasokan di pasar. Bawang putih, impor bawang putih dari Tiongkok telah masuk ke DIY, sehingga pasokan di pasar relatif stabil," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
- Harga Bawang Merah Masih Tinggi di Level Rp42.528 per Kilogram
- Shopee Tambah Beban Baru Biaya Transaksi untuk Seller
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ini Daftar Tarif Listrik PLN Mulai 1 Juli 2025
- Barsa City Yogyakarta Resmikan HQ dan Unit Baru Tipe Studio
- Harga Emas Antam Hari Ini 30 Juni 2025 Turun Drastis, Rp1,88 Juta per Gram
- 30.000 Pekerja Terkena PHK hingga Juni 2025, Begini Langkah Pemerintah
- Hingga Mei 2025, Realisasi Belanja APBN di DIY Mencapai Rp7,26 Triliun
- Harga Bawang Merah dan Cabai Hari Ini 30 Juni 2024 Turun
- Permudah Perizinan Usaha, Pemerintah Terbitkan PP 28/2025 dan Wajibkan Semua K/L Masuk OSS-RBA
Advertisement
Advertisement