Advertisement
3 Sektor BUMN Ini Harus Diprioritaskan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Komisi VI DPR akan menggelar rapat kerja dengan Menteri BUMN Erick Thohir pada pekan kedua pascareses DPR.
Agenda ini merupakan kelanjutan dari rapat kerja pada hari selasa (9/6) lalu yang banyak membahas soal utang pemerintah ke BUMN. Saat itu Erick mengungkapkan utang pemerintah kepada lima perusahaan pelat merah senilai Rp108,48 triliun akan segera dibayar.
Advertisement
Utang pemerintah sejak 2017 meliputi, PT PLN Rp48,46 triliun; PT Pertamina Rp40 triliun; BUMN Karya Rp12,16 triliun; PT Pupuk Indonesia Rp6 triliun, PT Kimia Farma Rp1 triliun, Perum Bulog Rp560 miliar; dan PT KAI Rp300 miliar. Jumlah pembayaran ini mencakup 75 persen dari total utang pemerintah kepada BUMN.
Di kesempatan terpisah, Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan mengatakan bahwa pemerintah segera mencairkan dana sebesar Rp53,5 triliun kepada 10 perusahaan BUMN. Jumlah ini berupa dana talangan (pinjaman) dan penyertaan modal negara (PMN).
Anggota Komisi VI dari Fraksi Nasional Demokrat Subardi mengatakan pemerintah perlu fokus pada kinerja BUMN di sektor pangan, kesehatan, dan transportasi. Pasalnya ketiga sektor itu mengalami penurunan kinerja akibat pandemi Covid-19.
“Kementerian BUMN perlu memprioritaskan kepada BUMN di sektor pangan, kesehatan dan trasportasi karena ketiga sektor tersebut sangat mengkhawatirkan,” ujarnya melalui rilis yang diterima Harian Jogja, Minggu (21/6/2020).
Ketiga sektor tesebut, kata Subardi, mengalami kemunduran dari sisi performa perusahaan yang meliputi operasional dan bisnis. Beberapa perusahaan antara lain Perum Bulog, Perkebunan Nusantara, dan Pupuk Indonesia di sektor pangan.
Di sektor kesehatan meliputi Kimia Farma yang harus menunjang program BPJS Kesehatan. Sektor trasnportasi meliputi Angkasa Pura, Garuda Indonesia, PT KAI, Angkutan Sungai Darat Penyeberangan (ASDP), PT Pelni maupun Pelindo.
Ia menyarankan agar sinergi antar-kementerian perlu dipercepat mengingat masa pandemi Covid-19 belum usai. Politisi yang juga Ketua DPW Nasional Demokrat DIY ini mengusulkan agar DPR menggelar rapat kerja lintas kementerian. “Misalnya raker Kementerian BUMN dengan Kementerian Keuangan mencakup sisi anggaran, raker Kementerian Pertanian, Kesehatan, dan Perhubungan soal kinerja dan korporasi,” ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Jadwal Bus Damri Jogja Semarang Hari Ini 15 September 2025
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Diramal Tembus 4.000 Dolar AS Troy Ounce pada 2026
- Pasar Panel Surya RI Dikuasai Produk Murah China
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Merger Pelita Air dan Garuda, Begini Tanggapan CEO Danantara
- Impor Komoditas Etanol Akan Dibatasi, Ini Tujuannya
- Kucuran Rp200 Triliun Himbara Perlu Diimbangi Kemudahan Usaha
- Harga Jual Emas Antam, UBS dan Galeri24 Hari Ini Kompak Naik
Advertisement
Advertisement