Advertisement
Banyak Diskon dan Promo, Beli Rumah Dinilai Pas Saat Pandemi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Masa andemi dinilai sebagai waktu yang tepat untuk investasi properti.
Pandemi Covid-19 memang masa-masa yang penuh dengan ketidakpastian, baik dari segi kesehatan hingga ekonomi. Akibatnya banyak orang takut melakukan investasi, dan lebih memilih menyimpan uangnya.
Advertisement
Tapi General Manager Bintaro Jaya High Rise, Arum Prasasti tidak berpikiran demikian. Menurutnya pandemi seperti ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi melalui properti. Ini karena adanya diskon dan promo menarik dengan harga lebih murah.
"Justru masa pandemi saat yang tepat untuk investasi properti, dengan adanya pandemi ini perekonomian melambat, semua pelaku industri memberikan banyak kemudahan, penawaran menarik termasuk properti," ujar Arum dalam diskusi webinar Bintaro Jaya High Rise (BJHR), Jumat (3/7/2020).
Diskon dan penawaran ini kata Arum ditawarkan langsung oleh developer. Apalagi ditambah dengan penawaran dan dukungan pembayaran dari bank, seharusnya menjadi momen yang pas untuk berinvestasi di sektor properti rumah hingga apartemen.
"Beli properti ada support dari bank yang lebih menarik DP ringan bunga KPR yang rendah. Masa pandemi ini saat yang tepat untuk beli properti, pasti properti akan bangkit lagi, apalagi kita bisa hidup bersama dengan Covid-19 pasti akan growth lagi," jelas Arum.
Ditambah harga properti dari tahun ke tahun akan selalu meningkat, sehingga tidak mungkin rugi dari harga awal beli harga akan semakin tinggi, seiring dengan inflasi yang terjadi.
Dana pernikahan yang tadinya diperuntukan pesta, sebesar Rp500 juta Rp 2 miliar bisa dialihkan untuk membeli properti. Ini karena boleh menikah tapi tanpa acara berkumpul, sehingga biaya pesta bisa dialokasikan.
"Pandemi nggak bisa, ini bisa investor, apalagi Rp 2 miliar, rumah bisa beli 7 KPR, begitu menikah punya tempat tinggal investasi untuk masa depan," katanya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membeli properti adalah lokasi, fasilitas yang dibutuhkan, lingkungan sosial yang sesuai dengan gaya hidup, hingga memperhatikan siapa pengembang atau developer nya.
"Sangat penting melihat siapa pengembangnya, terkadang tidak semua developer bisa memenuhi janji, status sertifikat itu juga harus dicermati," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Kuasa Hukum Ungkap Kerumitan Jual Beli Tanah dalam Kasus Mbah Tupon
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Bahlil Minta SPBU Swasta Kolaborasi dengan Pertamina Terkait Stok
- Dukung Ekonomi Nasional, BI Rate Dipangkas Jadi 4,75 Persen
- BI Yakin Ekonomi RI 2025 Tumbuh di Atas Titik Tengah
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- Erick Thohir Dilantik Jadi Menpora, Kementerian BUMN Berpotensi Hilang
- Pariwisata Butuh Pembiayaan, Berharap Suku Bunga Bank Turun
- Harga Beras, Bawang, hingga Cabai Rawit Merah Turun Hari Ini
Advertisement
Advertisement