Advertisement
Rupiah Mulai Menguat di Tengah Uji Klinis Vaksin Covid-19
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di tengah sentimen positif perkembangan vaksin Covid-19. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah bertengger di posisi Rp14.750 per dolar AS pada pukul 09.46 WIB, menguat 35 poin atau 0,25 persen dari posisi penutupan kemarin di level Rp14.785 per dolar AS.
Penguatan rupiah juga bersamaan dengan apresiasi mata uang Asia terhadap dolar AS. Penguatan mata uang Asia dipimpin oleh won Korea dan dolar Taiwan masing-masing 0,47 persen dan 0,34 persen.
Advertisement
Di sisi lain penguatan rupiah dalam hampir satu jam perdagangan hari ini turut membalikkan tren pelemahan mata uang garuda. Kemarin, nilai tukar rupiah di level Rp14.785 merupakan yang tertinggi dalam sebulan terakhir.
BACA JUGA : Nilai Tukar Rupiah Tertekan karena Isu Gelombang Kedua
Sejak awal tahun, posisi rupiah paling lemah berada di level Rp16.575 per dolar AS pada 23 Maret 2020. Sejak saat itu rupiah secara berangsur terus menguat hingga ke level Rp13.878 per dolar AS pada 5 Juni 2020. Dalam periode tahun berjalan, rupiah terkoreksi 6,37 persen.
Di sisi lain, indeks harga saham gabungan (IHSG) juga menguat di awal perdagangan hari ini. IHSG dibuka menguat 056 persen dibandingkan dengan penutupan kemarin.
Hingga satu jam selepas pembukaan, IHSG bertengger di posisi 5.089,684, naik hampir 40 poin atau 0,77 persen. Sebanyak 218 saham menguat dan 146 saham melemah. Adapun 163 saham stagnan.
Saham BUMN Farmasi, yaitu PT Kimia Farma Tbk. dan PT Indofarma Tbk. melesat. Hingga 10.15 WIB, saham berkode KAEF dan INAF masing-masing naik 22 persen dan 24 persen.
BACA JUGA : PSBB Dilonggarkan Bisa Bikin Rupiah Berpotensi Menguat
Sebelumnya, induk KAEF dan INAF, yaitu PT Bio Farma (Persero) akan melakukan uji klinis fase ketiga pada Juli 2020. Uji klinis tersebut merupakan bagian dari kerja sama pengembangan vaksin Covid-19 dengan perusahaan farmasi China, Sinovac Biotech Ltd.
Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto mengungkapkan kerja sama pengembangan vaksin dilakukan oleh Bio Farma dan Sinovac. Bio Farma menurutnya memiliki fokus di bidang produksi vaksin.
“Kami itu nantinya bertugas distribusi jadi Bio Farma yang membuat vaksin,” ujarnya di Jakarta, Senin (20/7/2020).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemerintahan Prabowo Diminta Bangun Industri LPG Bahan Baku Lokal
- Toko Online Temu Asal China Dilarang Masuk Indonesia, Ini Alasan Menkominfo
- Mendag Sita 11.000 Ton Siku Baja Tanpa SNI Senilai Rp11 Miliar
- Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia Diklaim Mampu Menarik Investasi dari Jepang
- Harga Rokok di Indonesia Disebut Terlalu Murah, Picu Banyaknya Perokok
Advertisement
Disaksikan Bawaslu, Dinkop dan UMKM Sleman Perkenalkan Flyer Resmi PPD 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam Hari Ini, 11 Oktober 2024, Naik Jadi Rp1,48 Juta per Gram
- Sejarah Panjang Bong Suwung yang Kini Suwung usai Ditertibkan KAI
- Harga BBM Turun Bisa Bikin Deflasi Lagi? Ini Penjelasan BPS DIY
- Hasil Table Top di Bali, Asita DIY Sebut Masih Banyak PR untuk Gaet Wisman ke Jogja
- Tekan Angka Stunting, Alfamart Sahabat Posyandu Kembali Digelar di Kota Jogja
- PAFI Kota Kediri Berkontribusi pada Peningkatan Kompetensi Apoteker
- Yamaha Rilis Varian dan Warna Terbaru Fazzio Hybrid Series, Skutik Gen Z yang Auto Worth It
Advertisement
Advertisement