Advertisement
Ekonom Senior Faisal Basri Sebut Menteri Airlangga Hartarto Tak Paham Resesi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Wacana resesi ekonomi akibat pandemi Covid-19 belakangan jadi polemik.
Ekonom Senior Faisal Basri mengkritisi pemahaman Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto soal resesi ekonomi.
Advertisement
Menurut Faisal, Airlangga tak paham dengan pengertian resesi ekonomi.
Faisal menjelaskan, dalam pemahamannya ekonomi dikatakan resesi jika dalam dua bulan pertumbuhan ekonominya minus.
"Konsensus yang umum di media, kalau dua triwulan berturut turut minus. Saya katakan, kata Airlangga kalau minusnya turun nggak resesi, ya nggak ada itu. Itu ketua komite kebijakan. Mahfud MD kemarin bilang 99,9 persen resesi," ujar Faisal dalam rapat dengar pendapat dengan komisi VI DPR RI, Senin (31/8/2020).
Faisal yang juga Ekonom Senior INDEF ini menuturkan, ancaman resesi itu sangat nyata dirasakan Indonesia.
Ia membeberkan, laju turis yang masuk Indonesia anjlok 80 persen.
Kemudian, lanjutnya, meski ekonomi membaik, tetapi terdapat perubahan konsumsi masyarakat sehingga membuat ekspor dan impor turun.
Ia pun memperkirakan, pada kuartal III pertumbuhan ekonomi minus tiga persen, sehingga Indonesia dinyatakan sebagai negara resesi.
"Tapi kata menko itu nggak resesi. Menko aja, pemahaman resesinya nol besar. Kata menko, kalau triwulan II 5,3 persen minusnya, triwulan III minus 5, itu engga resesi, karena minusnya turun, ngerti nggak pak? Komandan ekonominya engga ngerti resesi apa," ucap Faisal.
Dalam hal ini, Faisal meminta pemerintah harus ubah pola pikir agar tak melulu menargetkan tak resesi pada kuartal III 2020.
Pemerintah, tambahnya, harusnya fokus dalam penanganan Covid-19 agar kasus tak makin banyak dan ekonomi bisa pulih cepat.
"Kalau skenario yang bapak-bapak bayangkan, barangkali ekonomi cepat pulih, tapi virusnya meningkat lagi, jadi huruf W nanti kita, bukan huruf V. Huruf W ini lebih ngeri. seperti Iran. karena dia sudah masuk gelombang tiga. Akibatnya, kita solid, 2021 kita tumbuh. kali ini, believe me," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Jadwal Bus Malioboro ke Pantai Baron Kamis 18 September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Impor Komoditas Etanol Akan Dibatasi, Ini Tujuannya
- Kucuran Rp200 Triliun Himbara Perlu Diimbangi Kemudahan Usaha
- Harga Jual Emas Antam, UBS dan Galeri24 Hari Ini Kompak Naik
- Jelang Merger, Pelita Air Buka Rute Singapura-Jakarta Kelas Premium
- Kendalikan Konsumsi, Ekonom UGM Usul Cukai Rokok Sebaiknya Naik
- Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium, Bawang, hingga Cabai Turun
- Kadin: Renovasi 500 Rumah Layak Huni Ditarget Selesai April 2025
Advertisement
Advertisement