Advertisement
Program Sejuta Rumah Terealisasi 902.886 Unit

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat hingga per 21 Desember 2020, pembangunan rumah di Indonesia yang termasuk dalam Program Sejuta Rumah mencapai 902.886 unit rumah di seluruh Indonesia.
Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid mengatakan pihaknya terus menggenjot Program Sejuta Rumah meskipun ada pandemi Covid-19.
Advertisement
"Dari data yang kami miliki per tanggal 21 Desember 2020 lalu angka capaian Program Sejuta Rumah telah menembus angka 902.886 unit rumah," ungkapnya.
Khalawi menjelaskan pembangunan perumahan menjadi salah satu upaya pemerintah untuk tetap menjaga stabilitas perekonomian nasional.
Program Sejuta Rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada 2015 dan juga menjadi Program Strategis Nasional yang perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak mulai dari pengembang, perbankan, sektor industri dan masyarakat.
Baca juga: Selamat Tahun Baru, Ini Info Stok Darah di PMI DIY 1 Januari 2021
Sektor perumahan, kata Khalawi, harus tetap berjalan karena dapat membantu pemulihan ekonomi nasional akibat Pandemi Covid-19.
Selain itu, pembangunan perumahan yang baik dari sisi kualitas dan layak huni juga dapat membuka lapangan kerja, mendorong kinerja sektor industri sekaligus menjaga kesehatan masyarakat agar bisa terhindar dari terpapar Covid-19.
Pendataan capaian Program Sejuta Rumah akan terus dilaksanakan oleh Ditjen Perumahan Kementerian PUPR.
Meskipun hasil capaian pembangunan perumahan mungkin belum mencapai target yang maksimal yakni satu juta unit per tahun, namun hal itu membuat pemerintah harus tetap berupaya mendorong pembangunan perumahan untuk masyarakat di seluruh Indonesia.
Berdasarkan data Ditjen Perumahan, kata Khalawi, data per 21 Desember 2020 lalu jumlah pembangunan perumahan dalam Program Sejuta Rumah telah mencapai 902.886 unit. Pencapaian tersebut terus meningkat hingga akhir 2020.
Angka capaian Program Sejuta Rumah tersebut terbagi menjadi dua yakni pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 677.616 unit dan rumah untuk non MBR sebanyak 225.270 unit.
Baca juga: Ada Puluhan Kasus Penemuan Mayat dan Meninggal Mendadak di Kulonprogo Sepanjang 2020
"Pembangunan rumah untuk MBR yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR tercatat 200.881 unit, Kementerian Lain 51.136, pemerintah daerah 33.925 unit," ujarnya.
Selain itu, pengembang perumahan telah membangun rumah 383.033 unit. Pembangunan rumah juga banyak dilaksanakan oleh sektor swasta melalui Program Corporate Social Responsibilty (CSR) sebanyak 3.681 unit dan masyarakat membangun rumah secara mandiri 4.960 unit.
Untuk rumah MBR, dibangun oleh pengembang sebanyak 178.749 unit dan masyarakat sendiri 46.521 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
Advertisement

Uji Coba Lantip di Jogja, Roda Empat Paling Sering Langgar Batas Kecepatan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ekspor DIY Tumbuh 10,57 Persen hingga Mei 2025, Disperindag Sebut 3 Faktor Pendorong
- Ini Komentar Ekonom UMY Soal Pemangkasan Target Pertumbuhan Ekonomi
- Gojek Siap Kaji Perubahan Tarif Ojek Online Mengikuti Regulasi Pemerintah
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- DPR Usulkan Ada Sistem Cadangan Darurat Industri Nasional
- Pusat Data Indonesia Jauh Tertinggal Dibanding Malaysia
- Menteri Pertanian Sebut Beras Subsidi Oplosan Beredar di Minimarket
Advertisement
Advertisement