Advertisement
Tahun Ini Diprediksi Bakal Jadi Tahunnya Investasi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Tahun ini diprediksi bakal menjadi Tahun Investasi Saham. Hal itu berkaca dari jumlah investor pasar saham dari DIY tumbuh signifikan sepanjang 2020. Bahkan pertumbuhan di masa pandemi Covid-19 tersebut juga melampaui tahun sebelumnya.
Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yogyakarta, Irfan Noor Riza mengatakan selama periode 2020, pertumbuhan investor di DIY tumbuh signifikan di mana jumlah investor pada Januari 2020 jumlah investor di DIY mencapai 49.649 investor dan pada November 2020 jumlahnya meningkat jadi 62.883 investor, atau tumbuh 13.234 investor.
Advertisement
“Pertumbuhan investor di DIY 2020 ini jauh bertumbuh sangat signifikan, pada 2019 Januari – November hanya tumbuh sekitar 7.692 investor [pertumbuhan Januari-Desember 2019 sebanyak 8.249 investor]. Menunjukkan progres yang sangat positif bagi pertumbuhan pasar modal di DIY dan sekitarnya,” ucap Irfan, Minggu (3/1/2021).
Untuk data Desember 2020, kata Irfan, belum seluruh sekuritas melaporkan. Meski begitu dia optimistis angkanya akan tetap tinggi.
Selain itu, transaksi total sepanjang Januari-November 2020 pun dinilai Irfan juga tinggi yaitu pada kisaran Rp20 triliun. Angka tersebut jauh lebih tinggi ketimbang Januari-Desember 2019 yang hanya sekitar Rp15 triliun.
“Pandemi ini justru merupakan momentum bagi masyarakat untuk memulai investasi khususnya di pasar modal. Pandemi membuat masyarakat tersadar arti pentingnya sebuah investasi. Banyak masyarakat shock menghadapi pandemi yang datang tiba-tiba ini,” ucap Irfan.
Katalis Positif
Dia menilai masyarakat tidak siap dana darurat, apalagi investasi. Sehingga masyarakat terlihat mulai berniat untuk investasi. Misalnya, selama pandemi ini, justru permintaan masyarakat terhadap program Sekolah Pasar Modal (SPM) cukup meningkat. Tadinya SPM hanya diselenggarakan satu kali dalam sebulan, karena animonya meningkat, diselenggarakan hingga lima kali dalam sebulan.
Irfan memprediksi pada 2021 adalah Tahun Investasi Saham. Setelah terpukul pandemi Covid-19, saham akan menjadi pilihan investasi di 2021. Beberapa katalis positif akan mendorong pasar modal di 2021 ini, mulai dari pandemi Covid-19 yang biasa diatasi pemerintah, tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang rendah, dan stimulus fiskal pemerintah untuk mendorong ekonomi lebih baik.“Pandemi Covid-19 ini membuat masyarakat mempunyai banyak waktu untuk belajar berinvestasi seiring dengan protokol-protokol kesehatan yang diberlakukan misalnya, PSBB dan WFH. Melihat beberapa katalis positif tersebut, kami sangat yakin dan optimistis pasar modal akan terus bertumbuh seiring dengan bertambahnya jumlah investor,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Rumah Bersubsidi Ukuran Mini Batal Direalisasikan, Ini Daftar dan Ukuran yang Berlaku
- Cara Cek BSU Lewat Aplikasi Pospay
- Ekonom Prediksi Bunga Utang RI Makin Membengkak
- Harga Pangan Hari Ini, Rabu 9 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Bagaimana Tugas Kementerian BUMN Setelah Danantara Beroperasi, Begini Penjelasan Erick Thohir
Advertisement

Satpol PP Bantul Sita 13.000 Batang Rokok Ilegal dari Rumah hingga Warung
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Berakhirnya Libur Sekolah, Harga Komoditas Pangan Mulai Turun
- Larangan Bus Wisata Masuk Jogja, Hunian Hotel Diperkirakan Turun
- Toyota Kuasai Pasar Mobil Tanah Air per Juni 2025, Kijang Innova Terjual 31.100 Unit
- Sinergi HPE, Equinix, dan AGIT Mendorong Ekosistem Digital dan Akselerasi AI di Indonesia
- Paket Hot Deals dengan Harga Terbaik di Grand Mercure Yogyakarta Adisucipto
- KAI Daop 6 Yogyakarta Umumkan Ketentuan Pesan Tiket Kereta Api di KAI Access Bisa Dilakukan 30 Menit Sebelum Berangkat
- Donald Trump Bakal Kenakan Tarif Impor 200 Persen untuk Produk Obat, Ini Kata Produsen Indonesia
Advertisement
Advertisement