Advertisement
Pesanan Kamar pada Libur Lebaran Masih Sepi, ASN DIY Diharapkan Menginap di Hotel

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Reservasi libur lebaran masih minim, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY menyambut baik ajakan Dinas Pariwisata (Dinpar) DIY untuk ASN menginap di hotel.
Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan reservasi hotel selama libur lebaran Kamis (13/5) - Kamis (20/5) rata-rata di DIY saat ini masih diangka 0,8%. "Jauh dari yang kami harapkan reservasi okupansi itu. Lebaran tahun kemarin saat Covid-19 sekitar 20%. Ada penyekatan-penyekatan mudik ini memang berpengaruh," ujar Deddy, Senin (10/5/2021).
Advertisement
Menurut General Manager Hotel Ruba Grha dan Hotel Grha Somaya yang bisa jadi harapan saat ini hanya ASN yang telah diimbau oleh Dinpar DIY untuk menginap di hotel. "Memang sudah ada teman-teman [ASN] yang mulai reservasi. Harapan kami nanti semakin banyak pastinya. Untuk wisatawan lokal juga sudah sulit saat ini, karena daya beli masyarakat juga sudah turun," ujar Deddy.
Baca juga: PMI DIY Siapkan 7 Pos Pelayanan Pertolongan Pertama selama Lebaran
Deddy mengatakan hotel-hotel anggota PHRI DIY termasuk hotel miliknya menawarkan berbagai promo harga spesial khusus untuk ASN. "ASN saat ini yang masih punya uang. Harapannya okupansi 10-15% dapatlah. Promo tetap kita lakukan menjual dengan harga yang terjangkau," ucapnya.
Marcomm Manager Grand Aston Yogyakarta Hotel & Convention Center, Sankar Adityas Cahyo mengungkapkan memang sempat ada himbauan untuk stay di hotel beberapa waktu lalu. Namun, untuk masa libur lebaran Sankar mengaku belum mendengar.
Secara umum sejumlah promo pun diberikan oleh Grand Aston Yogyakarta Hotel & Convention Center. "Promo untuk kamar kami banyak sekali, kami join beberapa ecommerce dengan memberikan diskon hingga 50% dan di web kami sendiri ada beberapa juga tapi pergerakannya sedikit. Rata-rata untuk lebaran kali ini okupansi masih diangka 20%," ujar Sankar.
Ketua Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) DIY, Hery Setyawan mengatakan adanya pelarangan mudik ini memang sangat berpengaruh, semakin membuat kondisi semakin berat. Meski begitu, Hery juga menyadari larangan mudik ini sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
"Memang berpengaruh, tetapi kami menyadari ini untuk mencegah penyebaran Covid-19, jadi ya harus dijalani. Kami harap dapat segera landai kasus Covid-19 dan ekonomi dapat bergerak," ujar Hery.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
- Harga Bawang Merah Masih Tinggi di Level Rp42.528 per Kilogram
- Shopee Tambah Beban Baru Biaya Transaksi untuk Seller
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ini Daftar Tarif Listrik PLN Mulai 1 Juli 2025
- Barsa City Yogyakarta Resmikan HQ dan Unit Baru Tipe Studio
- Harga Emas Antam Hari Ini 30 Juni 2025 Turun Drastis, Rp1,88 Juta per Gram
- 30.000 Pekerja Terkena PHK hingga Juni 2025, Begini Langkah Pemerintah
- Hingga Mei 2025, Realisasi Belanja APBN di DIY Mencapai Rp7,26 Triliun
- Harga Bawang Merah dan Cabai Hari Ini 30 Juni 2024 Turun
- Permudah Perizinan Usaha, Pemerintah Terbitkan PP 28/2025 dan Wajibkan Semua K/L Masuk OSS-RBA
Advertisement
Advertisement