Advertisement
KAI Rugi Rp303,4 Miliar & Trending di Twitter

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Kabar mengenai kondisi keuangan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI yang menanggung kerugian hingga Rp303,4 miliar menjadi perbincangan hangat di Twitter.
Dari pantauan JIBI, Kamis (3/6/2021), kata kunci PT KAI menjadi pencarian teratas. Warganet beramai-ramai menautkan kata tersebut dalam cuitannya, ada yang prihatin ada pula yang mengkritik perseroan tersebut mulai dari pemimpin hingga pelayanannya.
Advertisement
BACA JUGA: Pandu, Sukarelawan Penyelamat Keluarga Saat Erupsi Merapi 2010 Meninggal karena Tabrak Lari
"Di tangan Said Aqil Siraj sebagai Komisaris, PT KAI Mengalami Kerugian Mencapai Rp315 Milyar," tulis akun @prisma93246654.
Sementara itu akun lainnya menyalahkan KAI karena berlebihan melayani masyarakat di tengah keterbatasan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
"PT KAI katanya rugi 315 nolnya sembilan. tapi msh bisa ngasih faceshield ma masker ke tiap penumpang. lagian ngapain ngasih fesil ma masker. toh penumpang udah pake masker masing-masing," kata akun @khosieghozie mengkritik.
Kendati demikian, banyak pula warganet yang mengaku paham situasi yang dialami KAI saat ini. Sebab, dengan adanya kebijakan pembatasan penumpang, bisa dipastikan jumlah penumpang akan menurun.
"Ngakak liat pasukan kritik ini, mana ada sih alat transportasi yg ga rugi pada masa pandemi? Garuda Indonesia dan PT KAI menjadi contoh perusahaan transportasi yg merugi. Coba saja dilihat bagaimana okupansi penumpang pada transportasi tersebut rata2 hanya 50%," timpal akun @gnarongalam_
Sebelumnya, VP Public Relation KAI Joni Martinus mengatakan kerugian tersebut terjadi karena pandemi Covid-19 yang menyebabkan volume penumpang turun drastis.
Sebelum pandemi atau pada triwulan I/2020, KAI grup melayani 90,7 juta pelanggan kereta api atau rata-rata 30,2 juta pelanggan perbulannya.
"Pada April sampai dengan Desember 2020 masa pandemi, KAI grup melayani total 94 juta pelanggan kereta api, atau rata-rata 10,5 juta pelanggan per bulan. Jumlah tersebut turun 65 persen jika dibandingkan triwulan pertama 2020," ujarnya kepada JIBI, Kamis (3/6/2021).
Kendati begitu, dia menyebut pada tahun ini jumlahnya sudah mulai meningkat meski tidak signifikan. Sepanjang Januari-April 2021, KAI grup rata-rata melayani 12,9 juta pelanggan per bulannya.
"KAI akan terus berupaya mengoptimalkan pendapatan dari berbagai sisi agar bisa tetap bertahan pada masa pandemi Covid-19 ini," tegas Joni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
Advertisement

Hingga Mei 2025, Pemerintah Salurkan Duit Ratusan Miliar Bantuan Sosial di DIY
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ekspor DIY Tumbuh 10,57 Persen hingga Mei 2025, Disperindag Sebut 3 Faktor Pendorong
- Ini Komentar Ekonom UMY Soal Pemangkasan Target Pertumbuhan Ekonomi
- Gojek Siap Terapkan Kenaikan Tarif Ojek Online
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- DPR Usulkan Ada Sistem Cadangan Darurat Industri Nasional
- Pusat Data Indonesia Jauh Tertinggal Dibanding Malaysia
- Menteri Pertanian Sebut Beras Subsidi Oplosan Beredar di Minimarket
Advertisement
Advertisement