Advertisement
Ini Penyebab Keuangan Syariah Indonesia Berkembang Pelan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Pengembangan keuangan syariah yang berjalan lamban dinilai karena tak dilibatkannya industri secara keseluruhan. Oleh karena itu, ke depan desain pengembangan secara komunitas dinilai sebagai solusi.
Direktur Industri Produk Halal Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Afdhal Aliasar mengatakan sejak 10 tahun lalu pemerintah ingin memajukan Bank Syariah, tetapi ternyata sulit berkembang. Kemudian dibentuklah Komite Nasional Keuangan Syariah yang sekarang diintegrasikan dengan Ekonomi.
Advertisement
"Tidak bisa hanya satu sektor saja, lalu disadari keuangan itu kan hasil transaksi ekonomi maka yang perlu dilakukan adalah pengembangan ekonominya. Jadi, industri halal adalah bagian tidak terpisahkan," katanya dalam rangkaian webinar iiMotion 2021, Minggu (6/6/2021).
Selanjutnya, saat ini juga telah dibentuk Bank Syariah Indonesia yang diharapkan menjadi jawaban pelaku industri. Hal itu guna menghindari persepsi umum yang membandingkan kemampuan bank syariah dan bank konvensional baik dari sisi kapital, layanan, hingga teknologi.
Selain itu, dalam ekosistem halal pelaku industri penting untuk menyadari bahwa bisnis adalah untuk kemaslahatan atau kesejahteraan bersama. Dengan demikian, diharapkan pelaku industri tidak hanya mulai mengadopsi model bisnis yang baik saja tetapi caranya juga.
"Konsep sustainable dalam pembiayaan syariah saat ini memang masih menjadi tantangan pelaku industri untuk disadari yakni bagaimana untuk memberi manfaat banyak orang juga," ujarnya.
Sementara itu untuk pengembangan industri, KNEKS saat ini juga telah melakukan sejumlah upaya. Salah satunya dengan mendorong para pelaku usaha untuk masuk berbagai marketplace atau melakukan penjualan secara digital.
Prinsipnya, untuk menyaingi kecanggihan teknologi negara maju mungkin masih membutuhkan waktu yang panjang tetapi untuk menjadi sumber produk halal tentu bukan hal yang sulit bagi Indonesia. Hal itu dikarenakan Indonesia saat ini memiliki banyak sumber daya dari hulu hingga hilir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Rumah Bersubsidi Ukuran Mini Batal Direalisasikan, Ini Daftar dan Ukuran yang Berlaku
- Cara Cek BSU Lewat Aplikasi Pospay
- Ekonom Prediksi Bunga Utang RI Makin Membengkak
- Harga Pangan Hari Ini, Rabu 9 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Bagaimana Tugas Kementerian BUMN Setelah Danantara Beroperasi, Begini Penjelasan Erick Thohir
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Toyota Kuasai Pasar Mobil Tanah Air per Juni 2025, Kijang Innova Terjual 31.100 Unit
- Sinergi HPE, Equinix, dan AGIT Mendorong Ekosistem Digital dan Akselerasi AI di Indonesia
- Paket Hot Deals dengan Harga Terbaik di Grand Mercure Yogyakarta Adisucipto
- KAI Daop 6 Yogyakarta Umumkan Ketentuan Pesan Tiket Kereta Api di KAI Access Bisa Dilakukan 30 Menit Sebelum Berangkat
- Donald Trump Bakal Kenakan Tarif Impor 200 Persen untuk Produk Obat, Ini Kata Produsen Indonesia
- Puluhan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih Rangkap Jabatan Jadi Komisaris BUMN, Ini Daftarnya
- Kemenkeu Blokir Rp1,8 Triliun Anggaran Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman
Advertisement
Advertisement