Advertisement
Ada Pembatasan, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi DIY 2021 di Bawah 4,9%
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang diganti dengan level tertentu, dinilai akan menahan laju pertumbuhan ekonomi.
Deputi Kepala Bank Indonesia (BI) DIY, Miyono mengatakan PPKM berdampak pada beberapa hal, utamanya transportasi, akomodasi, makan minum. Diberlakukannya PPKM dan sempat diperpanjang, akhirnya berdampak pada perekonomian.
Advertisement
“BI meyakini pasti ada dampak. Kami menggunakan beberapa skenario. Kalau kemarin sampai tanggal 20 Juli, kemungkinan pertumbuhan ekonomi masih 4,9%. Kalau lebih dari tanggal itu, artinya dampaknya, pertumbuhan ekonomi dibawah 4,9%,” ucap Miyono, Minggu (25/7/2021).
Baca juga: PPKM Level 4 Dilonggarkan, Jokowi: Pasar dan PKL Boleh Buka
Miyono memaparkan rekomendasi untuk menahan dampak negatif Covid-19 bagi perekonomian DIY. Pertama, perlu kedisiplinan dalam menjalankan pembatasan aktivitas, agar dapat segera memutus rantai Covid-19. Apabila kurva penyebaran Covid-19 tidak dapat segera dikendalikan, maka pembatasan aktivitas diyakini akan terus berlangsung, sehingga berdampak negatif terhadap perekonomian DIY.
Kedua, ketahanan sektor kesehatan sebagai garda terdepan melawan pandemi harus dijaga. Ketiga, perlu terus menghimbau dan menguatkan semangat gotong royong, yang merupakan budaya leluhur masyarakat DIY.
Keempat, perlu mendorong masyarakat, utamanya kelas menengah keatas untuk terus melakukan konsumsi. “Konsumsi ini diharapkan dapat menggerakan roda perekonomian sekitar. Perlu untuk terus menghimbau masyarakat kelas menengah ke atas untuk konsumsi tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga konsumsi untuk membantu tetangga yang sedang membutuhkan,” ucap Miyono.
Baca juga: Hari Terakhir PPKM, Pemerintah Gagal Capai Target Turunkan Kasus Covid-19
Kelima, perlu sinergi komunikasi bersama, utamanya dalam komunikasi kebijakan pemerintah. Keenam, perlu mendorong percepatan digitalisasi selama pandemi.
“Bank Indonesia berkomitmen melakukan digitalisasi sistem pembayaran melalui program 12 juta merchant QRIS dan terus berupaya mendorong UMKM Go Digital. Digitalisasi dirasakan sangat penting untuk menjaga aktivitas transaksi ekonomi tetap berjalan di tengah pembatasan aktivitas,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
Advertisement
Komplotan Spesialis Pengganjal ATM di Gerai Ritel Modern Ditangkap Polresta Jogja
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- IHSG Ditutup Melemah, Ini Tanggapan BEI DIY
- Kenaikan BI Rate 25 Basis Poin, Respon Kadin DIY: Keputusan Moderat
- Marvera Gunungkidul, Korban Penipuan Jadi Sumber Penghidupan
- Meraup Berkah dari Rumput Laut dan Tulang Ikan
- Hari Ini Harga Telur Ayam Terpantau Naik hingga Rp31 Ribu per Kilogram
- Per Maret 2024, APBN Surplus Rp8,1 Triliun
Advertisement
Advertisement