Advertisement

Ekonomi DIY Tumbuh, Bappeda DIY: Warga Miskin Berkurang 32.000 Jiwa

Sunartono
Selasa, 10 Mei 2022 - 19:17 WIB
Arief Junianto
Ekonomi DIY Tumbuh, Bappeda DIY: Warga Miskin Berkurang 32.000 Jiwa Sri Sultan HB X - Antara/Andreas Fitri Atmoko

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Gubernur DIY Sri Sultan HB X optimistis pertumbuhan ekonomi DIY akan terus membaik ke depan. Pada kuartal I/2022 tercatat ekonomi DIY tumbuh di angka 2,91%.

Sultan mengumpulkan bupati dan wali kota se-DIY serta kepala dinas di lingkungan Pemda DIY. Konsolidasi tersebut membahas persoalan pembangunan di wilayah DIY. Sultan mengungkap pertumbuhan ekonomi DIY mulai membaik pada triwulan I/2022 ini.

Advertisement

BACA JUGA: Siapkan TPA Sampah, Pemkot Jogja Pilih Bantul sebagai Lokasinya

“Ini sebetulnya rapat triwulan pertama untuk konsolidasi menyangkut masalah hasil pembangunan di DIY. Kami memberikan penilaian kabupaten, kota maupun dinas di level dan lembaga tingkat provinsi. Secara umum ekonomi kita tumbuh kuartal pertama ini di angka 2,91 persen dan sebagainya,” katanya seusai pelaksanaan Rapat Koordinasi Pengendalian Daerah di Kompleks Kepatihan, Selasa (10/5/2022).

Kepala Bappeda DIY, Beny Suharsono menyatakan seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi DIY, angka kemiskinan juga mulai turun sebanyak 32.000 dari 474.000 warga miskin di DIY.

Menurutnya penurunan itu tergolong signifikan meski jika dipersentase hanya sekitar 0,69%. Selain itu indeks pembangunan manusia (IPM) kabupaten dan kota di DIY meningkat. Pertumbuhan ekonomi di angka 2,91 tersebut menurutnya sudah sesuai target. 

“Kemudian tingkat pengangguran terbukanya juga turun, sisi lain karena terkait ukuran-ukuran ketenagakerjaan ini berkurang. Ini sedang kami cari angka kemiskinan itu terkuncinya di mana. Kalau laporan kinerja pada ukuran makro, padahal yang sedang kami cari ukuran mikronya, supaya tahu detailnya di mana,” katanya.

BACA JUGA: Tolak Regrouping SDN Tepus 2, Warga Datangi DPRD Gunungkidul

Menurutnya, gini rasio DIY juga sudah mulai membaik, dari sebelumnya di angka 0,441 pada Maret 2021, kemudian di triwulan pertama 2022 ini turun menjadi 0,36. Fakta ini menunjukkan kesenjangan ekonomi antarwarga DIY sedikit demi sedikit teratasi. "Artinya kinerja ekonomi DIY ini mulai membaik," ucapnya.

Ia optimistis selama beberapa bulan ke depan akan terus membaik jika situasi terus terkendali. Target pertumbuhan ekonomi DIY selama 2022 di angka 4,8% hingga 5,8%.

Di sejumlah level masyarakat ada beberapa kelompok masyarakat yang memiliki penguat ekonomi namun justru tercatat miskin. Contohnya warga desa yang dalam keseharian sebulan membelanjakan uangnya di bawah Rp460.000, tetapi faktanya memiliki investasi ternak. 

"Seperti yang disampaikan Bapak Gubernur tadi mereka ini punya investasi ada ternak, tanaman, palawija ini tidak dihitung bahwa dia ini punya daya tahan terhadap ekonomi. Misalnya di desa ini bahan makanan tidak semuanya beli diberi tetangga yang menanam, berbeda dengan kota, harusnya berbeda cara mengukurnya," kata Beny.

Beny mengungkap membaiknya perekonomian DIY pada triwulan I tidak lepas dari kondisi pariwisata DIY yang mulai merangkak dengan banyaknya kunjungan. Sehingga terjadi perputaran ekonomi cukup signifikan pada awal 2022. Selain itu situasi dna kondisi keamanan DIY yang cenderung stabil juga mendukung proses perbaikan ekonomi.

Beny mengakui adanya sejumlah kasus kekerasan yang viral cukup mempengaruhi kondisi perekonomian. “Topangan wisata brand-nya mulai membaik. Yang kami khawatirkan ketika sudah membaik tiba-tiba ada kasus, ini bisa membuat image masyarakat menjadi kurang nyaman, merasa tidak aman. Karena Jogja ini sekecil apapun [kasusnya] langsung mencuat,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Gempa Magnitudo 5 di Gunungkidul Terasa hingga Trenggalek

Gunungkidul
| Kamis, 28 Maret 2024, 21:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement