Advertisement

Penjualan Meningkat, Dealer Mobil Tetap Waswas, Ini Penyebabnya

Herlambang Jati Kusumo
Selasa, 07 Juni 2022 - 22:37 WIB
Arief Junianto
Penjualan Meningkat, Dealer Mobil Tetap Waswas, Ini Penyebabnya Ilustrasi spare part mobil. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kelangkaan cip semikonduktor untuk kendaraan roda empat turut dirasakan dealer. Hal tersebut menjadi kekhawatiran di tengah kembali menggeliatnya perekonomian.

General Manager PT Sumber Baru Mobil yang merupakan main dealer Suzuki untuk wilayah DIY, Kedu, dan Banyumas, Rizki Indriananta mengatakan semua merek mobil terdampak langkanya cip semikonduktor ini.

Advertisement

BACA JUGA: Ini Daftar Startup Terbaru di Indonesia yang PHK Karyawan

Menurutnya krisis yang terjadi saat ini, tidak lepas karena pengaruh kondisi global. “Efek perang Rusia-Ukraina, dampaknya ke Taiwan [produsen] otomatis otomotif terkendala semua. Di tempat kami, saat ini stok [mobil] beberapa ada, tapi untuk warna beberapa memang tidak ada. Kemudian tipe misal adanya alpa, carinya beta, dan sebaliknya,” ucap Rizki.

Terkait dengan penjualan saat ini, Rizki mengaku mulai ada peningkatan. “Setelah Lebaran turbulensi. Saat ini sudah mulai menggeliat lagi, seiring pertumbuhan ekonomi, BI Rate juga tertahan, ekonomi mulai menggeliat,” ujarnya.

Beberapa mobil yang masih menjadi favorit konsumen, di antaranya mobil niaga pikap Carry. Selain itu, Suzuki XL 7 dan Ertiga menunjukan penjualan yang bagus juga.

“Bulan ini rencana juga me-launching Ertiga Hybrid. Untuk menjaga merek, kami hadirkan varian baru. Membidik konsumen menengah atas, atau yang membutuhkan operasional, namun lebih hemat,” ucapnya.

BACA JUGA: DMO 300.000 Ton Diberlakukan, Apa Iya Masalah Migor Bisa Beres?

Dilansir dari Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie Sugiharto mengungkapkan pelaku industri otomotif roda empat harus menggunakan skema inden bagi konsumen yang membeli mobil baru karena krisis cip semikonduktor.

Masalah ini menjadi kekhawatiran karena permintaan mobil baru terbilang tinggi saat ini. “Suplai dari mikrocip masih menjadi kendala produksi KBM [kendaraan bermotor],” kata Jongkie.

Saat ini stok mikrocip di seluruh dunia tengah terbatas. Jongkie menjelaskan bahwa itu berdampak pula pada industri otomotif Tanah Air yang sangat bergantung pada impor salah satu komponen penting mobil tersebut.

“Kan supplier mikrocipnya di luar negeri yang memang belum bisa 100 persen memenuhi permintaan pabrik-pabrik mobil,” jelasnya.

Beberapa pelaku industri otomotif roda empat harus menggunakan skema inden bagi konsumen yang membeli mobil baru karena krisis cip semikonduktor. Masalah ini menjadi kekhawatiran karena permintaan mobil baru terbilang tinggi saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

AHY Menegaskan Tidak Akan Ada Lagi Asal Menggusur di IKN

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement