Advertisement
Belanja Online Dikenai Bea Materai Elektronik, Begini Kata Pengamat
Warga menggunakan perangkat elektronik untuk berbelanja daring di salah satu situs belanja daring di Jakarta, Rabu (15/6/2022). - JIBI/Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Sejumlah pengamat menilai rencana bea meterai elektronik atau e-meterai pada syarat dan ketentuan dalam transaksi digital akan menimbulkan distorsi kegiatan usaha, terutama bagi UMKM yang perkembangannya sangat terbantu dengan kehadiran e-commerce.
Direktur Indonesia Services Dialogue Council (ISD), Devi Ariyani mengatakan sektor jasa dapat terus berkembang selama masa pandemi karena adopsi teknologi digital yang membantu meningkatkan efisiensi serta membuka peluang pasar baru.
Advertisement
Oleh karena itu, transformasi digital menjadi kunci bagi perkembangan sektor jasa untuk terus tumbuh dan menjadi salah satu pilar pemulihan ekonomi. "Sehingga daripada diberikan hambatan sebaiknya justru dibantu agar dapat terus menjadi enabler bagi perkembangan sektor jasa ke depan,” ujar Devi, beberapa hari lalu.
BACA JUGA: Nasib Migor Curah, Mendag Zulhas: Bukan Dihapus, cuma Harus Ada yang Lebih Baik
Senada, Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal Damuri juga menilai rencana bea meterai elektronik ini akan membebankan baik platform e-commerce dan UMKM.
Yose mengatakan ketika adanya perubahan kebijakan seperti ini, platform e-commerce juga akan mengalami perubahan baik dalam sistem dan penambahan space untuk menciptakan meterai itu sendiri.
"Jadi perubahan sistem dan modul ya untuk platfom," ujar Yose.
Yose pun menilai yang mendapatkan keuntungan dari materai elektronik merupakan pemerintah, tetapi pemerintah harus melihat juga apakah keuntungan ini sebanding dengan terhambatnya ekonomi digital di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Cabai Rawit Tembus Rp72.700, Telur Ayam Naik Lagi
- Harga Emas UBS Naik Tipis, Galeri24 Tetap Stabil
- Regulasi Baru, Kenaikan UMP 2026 Berpotensi Berbeda di Tiap Daerah
- Kinerja Belanja APBN DIY Capai Rp16,66 Triliun hingga Oktober 2025
- Persaingan Chatbot AI Memanas, Pertumbuhan ChatGPT Mulai Melambat
- Indonesia Tak Lagi Impor Beras Medium pada 2025
Advertisement
Advertisement





