Advertisement
China Borong Satu Juta Ton Hasil Produk Kelapa Sawit Indonesia
![China Borong Satu Juta Ton Hasil Produk Kelapa Sawit Indonesia](https://img.harianjogja.com/posts/2022/07/27/1107286/jokowi-ke-china.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, BEIJING-Pemerintah China sepakat membeli berbagai produk pertanian asal Indonesia, salah satunya produk kelapa sawit. Pemerintah China siap membeli satu juta ton hasil produk kelapa sawit.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) merupakan mitra strategis lewat kerja sama yang saling menguntungkan di antara kedua negara. Hal tersebut disampaikan Erick saat mendampingi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke China pada Selasa (26/7/2022).
Advertisement
“Tadi kami mendampingi Presiden dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri RRT [Premier] Li Keqiang di Villa 5, Diaoyutai State Guesthouse, Beijing. Tentu dalam rangka peningkatan kerja sama perdagangan,” ujar Erick dikutip dari Solopos.com-jaringan Harianjogja.com, Rabu (27/7/2022).
Selain Erick, hadir juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Duta Besar RI Beijing Djauhari Oratmangun.
Baca juga: Jokowi Akan Bertemu Presiden China, Apa yang Dibahas?
Erick menyampaikan pemerintah China sepakat membeli satu juta ton hasil produk kelapa sawit dari Indonesia dan produk-produk pertanian lainnya hasil petani Indonesia.
Erick menilai langkah Presiden Jokowi merupakan komitmen konkret dalam memajukan produktivitas pertanian dan juga kesejahteraan para petani. Dengan kerja sama tersebut, ucap Erick, Indonesia dapat meningkatkan kepastian serapan pasar produk hasil petani.
“Hal ini akan menjaga harga kelapa sawit Indonesia dan harga tandan buah segar para petani sawit. Pemerintah terus menjaga petani Indonesia dan pembukaan lapangan kerja,” ucap Erick.
Selain itu, lanjut Erick, Indonesia juga dapat meniru keberhasilan China yang mampu mengoptimalkan sumber daya alam (SDA) dan market yang besar untuk kemajuan negerinya.
Menurut Erick, Indonesia yang memiliki kekayaan SDA dan market besar harus mampu melakukan hal serupa dengan tujuan untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pembukaan lapangan kerja bagi rakyat Indonesia.
“Seperti kita tahu, selama ini SDA dan market besar kita belum benar-benar optimal digunakan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, ini yang kita mau terus optimalkan,” lanjut Erick.
Kendaran Listrik
Erick menyampaikan selain sektor pertanian, Indonesia juga telah menjalin kerja sama dalam sektor industri kendaraan listrik. Erick menyebut kerja sama dengan China tak sekadar kerja sama dalam hal investasi, melainkan juga termasuk transfer teknologi.
Selain itu, ucap Erick, pertemuan tersebut juga membahas tentang penyelesaian kereta cepat yang menjadi komitmen bersama antara Indonesia dengan Tiongkok.
“Yang tidak kalah penting, tadi juga kita membahas penjajakan kerja sama untuk sektor perikanan. Kebetulan BUMN juga sedang membangun ekosistem perikanan terintegrasi,” ungkap Erick.
Dalam ekosistem perikanan, Erick sampaikan, BUMN berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), hingga Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI).
“Kita ingin ekosistem perikanan dapat mengikuti keberhasilan ekosistem pertanian dalam program Makmur. Untuk itu, kita di BUMN mulai menjalankan tiga inisiatif untuk para nelayan, seperti pendanaan nelayan dengan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dan PNM di sektor perikanan, mendukung sarana perikanan dengan memperbaiki tata kelola BBM, hingga menciptakan akses pasar,” kata Erick menambahkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Layanan Perbankan Dipastikan Aman dari Serangan Ransomware
- BRIN Berinovasi Bikin PLTS Terapung Bisa Berpindah Tempat
- Nilai Tukar Rupiah Amblek, Harga Obat Diprediksi Naik
- MPBI DIY Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Berdampak pada PHK
- Impor Beras Indonesia Diprediksi hingga Lima Juta Ton, Ini Komentar Anggota DPR
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/26/1179310/penambangan-batu-ok.jpg)
Diduga Ilegal, Tambang di Ngawen Gunungkidul Ditutup Sementara
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/23/1178907/gunung-ujung-pisau.jpg)
Gunung Batu di Tiongkok Dijuluki Ujung Pisau Berkat Bentang Alamnya yang Unik
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Gandeng Gendong, BPD DIY Salurkan Bantuan Rp710 Juta
- Kinerja Industri Tekstil Terus Merosot, Kadin Sebut karena Digerogoti Oknum
- BRIN Berinovasi Bikin PLTS Terapung Bisa Berpindah Tempat
- Rupiah Melemah, Siap-Siap! Harga BBM Non Subsidi Bakal Naik
- Akui Lakukan Monopoli Layanan Jasa Kurir, Shopee & Shopee Express Siap Ubah Perilaku
- Ini Daftar Mall di Jogja yang Menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik
- Asmindo DIY Sebut Ada Lonjakan Permintaan Ekspor Mebel, Terbanyak ke Eropa dan Timur Tengah
Advertisement
Advertisement