Advertisement
Mencetak Untung dari Miniatur Kereta Api
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Bagi sebagian orang, punya hobi tertentu bisa justru menjadi ladang bisnis yang menguntungkan. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh pria bernama Yoga Bagus Prayogo ini yang menjadikan hobi miniatur kereta api menjadi lahan untuk meraup rupiah.
Lewat usaha yang dinamai Medarrie Works, Yoga membuat berbagai miniatur kereta api hingga alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk keperluan display dan hobi. Dari kediamannya di Condongcatur, Kapanewon Depok, Sleman, dia merakit puluhan komponen jadi miniatur lokomotif dan rangkaian gerbong kereta.
Advertisement
Pria 27 tahun itu sejak kecil sudah menjadi railfan atau penggemar kereta api. Kala masih bersekolah di Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) atau yang sekarang sudah berganti nama menjadi SMKN 3 Kasihan, dia mulai membuat miniatur dari lembaran PVC secara manual. Lulus sekolah, dia diajak sesama railfan di Bandung yang memiliki workshop produksi miniatur kereta untuk membantunya.
"Balik dari Bandung dan kerja bidang lain di Jogja, aku berpikir aku punya passion di produksi miniatur. Akhirnya aku coba bikin di sini dengan pangsa pasar utama miniatur kereta," kata Yoga ketika ditemui Harianjogja.com di kediamannya, Kamis (18/8/2022).
BACA JUGA: Harga BBM Naik, Buruh Kian Menjerit, KSPSI DIY: Besar Pasak daripada Tiang!
Saat ini, hobi mengoleksi miniatur kendaraan tidak hanya digemari oleh anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Begitu juga yang dilakoni Yoga dengan membuat sendiri miniatur kereta api dengan teknik 3D printing.
"Kereta [api] itu pangsa pasarnya sangat segmented. Meskipun banyak yang suka, tetapi nggak seperti mobil-mobilan yang harganya bisa lebih miring, misalnya brand Hotwheels itu. Karena miniatur kereta lebih mahal harganya, banyak orang yang kurang berminat," kata dia.
Meski begitu, hal itu tak jadi masalah bagi Yoga. Dia justru lebih banyak mendapatkan pesanan dari institusi dan organisasi ketimbang perorangan.
Bisnis yang ia mulai sejak 2017 ini kini terus berkembang. Yoga kini sudah punya 11 alat 3D printer untuk mencetak berbagai komponen miniatur kereta api dari bahan plastik dan resin.
Tak hanya dikerjakan sendiri, kini dia dibantu dua temannya yaitu Fahmi dan Aji di Jogja, serta Donny di Solo.
Berbagai Skala
Selama lima tahun menjalankan bisnisnya, Yoga sudah membuat miniatur kereta api dan alutsista dalam berbagai skala. Miniatur terkecil adalah skala 1:87 yang berukuran sekitar 10 sentimeter, hingga yang paling besar yang pernah dibuatnya ialah skala 1:12 dengan ukuran lebih dari satu meter.
"Harganya bervariasi. Dari yang kecil mulai dari Rp300.000-an, hingga paling gede pernah di harga Rp18,5 juta. Waktu itu yang paling besar bikin miniatur lokomotif kereta uap di skala 1:12," kata dia.
Kendati demikian, rata-rata pesanan yang masuk menginginkan miniatur dengan skala 1:100. Dengan kemampuan produksi sekitar 30-an unit miniatur kecil atau lima unit miniatur besar, Yoga bisa meraup cuan yang cukup fantastis.
Rata-rata omzet perbulannya berkisar antara Rp15-30 juta. "Seringnya memang pesanan buat keperluan ruang pamer, bisa 60 persen sendiri. 20 persen lainnya pesanan raw material dari rekanan. Lalu sisanya baru pesanan dari perorangan seperti pehobi," kata dia.
Tak hanya dipesan pehobi dalam negeri, miniatur karya Medarrie Works itu sudah terbang ke Jepang, Australia, hingga Belanda. Saat ini, dia tengah mengerjakan pesanan dari Malaysia yaitu miniatur Keretapi Tanah Melayu (KTM) seri 6800.
"Selama pandemi ini kami enggak ngerjain pesanan luar negeri karena masalah pengiriman agak ribet, bisa cepat sampai tetapi ongkirnya tinggi sekali," ujarnya.
Beberapa pesanan miniatur kereta begitu berkesan bagi Yoga. Apalagi, jika karyanya bisa dipajang di museum bergengsi seperti Museum Sonobudoyo di Jogja. Sebanyak tiga karyanya yaitu miniatur kereta dipajang di ruang pamer museum tersebut.
"Saat peresmian KRL Jogja-Solo oleh Jokowi pada 2020 lalu, kami juga mendapat pesanan untuk membuat miniaturnya. Waktu itu mepet sekali dikerjakan dua minggu selesai," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Program Makan Bergizi Gratis Incar Pengusaha Kuliner Lokal, PPJI DIY: Baru Penawaran Sewa Dapur
- Ombudsman Sebut Pengaturan Pupuk Bersubsidi Perlu Payung Hukum
- Luhut Sebut Rencana Kenaikan PPN 12 Persen Awal 2025 Kemungkinan Ditunda
- 4 Keuntungan Memakai Rak Dapur Terbuka di Rumah
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
Advertisement
Hujan Lebat Bongkahan Batu Berdiameter 2 Meter Menimpa Atap Rumah Warga di Gunungkidul
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- PPN 12 Persen, Beban Milenial dan Gen Z Diprediksi Makin Berat
- Dekranasda DIY Dorong Regenerasi Pembatik Muda
- Program Makan Bergizi Gratis Incar Pengusaha Kuliner Lokal, PPJI DIY: Baru Penawaran Sewa Dapur
- Sambut Natal dengan Sensasi Rasa 3 Dunia Kuliner dan Tutup Tahun Lewat Petualangan Epik Ala Wild Wild West Bersama Grand Diamond Hotel Yogyakarta
- Ajak Tamu Nikmati Meriahnya Tahun Baru, 2 Acara Seru Ini Digelar Grand Zuri Malioboro
- Pertamina Bocorkan Skema Baru Distibusi BBM Bersubsidi
- Program Kerja Pertamina Diubah dan Diselaraskan untuk Swasembada Energi
Advertisement
Advertisement