15 Koperasi Disiapkan Jadi Koperasi Modern
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Pengelolaan secara modern menjadi langkah penting agar koperasi terus diminati, adaptif, dan akomodatif untuk kepentingan anggota dan masyarakat. Di DIY saat ini, baru 15 koperasi yang disiapkan pengelolaannya secara modern.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi mengatakan ke-15 koperasi tersebut menjadi embrio yang disiapkan menjadi koperasi Go Digital. Ke-15 koperasi tersebut berasal dari berbagai kategori dan tahap awal yang disiapkan oleh dinas.
Advertisement
"Paling banyak koperasi simpan pinjam tetapi kami dorong juga yang sektor riil. Kami dorong koperasi-koperasi itu untuk meningkatkan kualitasnya," katanya saat ditemui di kantornya, Kamis (13/10/2022).
Kelima belas koperasi tersebut, kata dia, menjadi embrio untuk menjadi koperasi berkualitas dan modern, baik manajemennya, sumber dayanya, rencana bisnis, standar operasional prosedur (SOP) maupun pemanfaatan teknologi informasinya.
"Jadi pengelolaan koperasi dilakukan secara profesional. Kami dampingi dan tuntut ke arah modern. Ini tentu membutuhkan komitmen dari pengelola koperasi," katanya.
BACA JUGA: Mie Sedaap Ditarik dari Sejumlah Negara, Wings Group Turun Lakukan Investigasi
Diakui Siwi, tantangan terbesar untuk menjadikan koperasi modern terletak pada SDM-nya. Bagaimana SDM koperasi bisa beradaptasi kebutuhan saat ini.
Misalnya penggunaan teknologi informasi. "Mungkin perlu ada regenerasi tetapi yang sepuh-sepuh juga tetap bisa didampingi," katanya.
Selain SDM, lanjutnya, koperasi modern juga akan dilihat dari kelembagaannya. Misalnya, memiliki sertifikat induk koperasi, kondisi keanggotaannya, kemandirian dan likuiditasnya. Dinas juga terus mendorong koperasi mengikuti dinamika perkembangan teknologi.
"Kontinuitas koperasi juga terus kami pantau. Mereka kan harus mengadakan RAT minimal setahun sekali. Kami dorong melaksanakan digitalisasi," katanya.
Berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, jumlah koperasi sejak 2018-2021 terus meningkat. Pada 2018, jumlah koperasi di DIY tercatat 1.989 unit; pada 2019 turun menjadi 1.918 unit; pada 2020 kembali naik menjadi 1.938 unit; dan pada 2021 melonjak jadi 1.988 unit.
Pengamat Ekonomi UPN Veteran Yogyakarta, Yuni Istanto mengatakan koperasi di Indonesia mau tidak mau harus bisa mengikuti bisnis modern.
Digitalisasi ini merupakan salah usaha dari aspek manajemen dan pelayanan koperasi yang ditunjang dengan teknologi digital, yakni menggabungkan antara dunia siber dengan dunia fisik. "Koperasi kalau tidak ingin ditinggalkan, mau tidak mau ya harus mengarah ke arah transformasi, ke arah itu," kata Yuni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
- Nilai Impor pada Oktober 2024 Capai 21,94 Miliar Dolar AS, Naik 16,54 Persen
Advertisement
KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- OJK Awasi Ketat Entitas Pinjol KoinP2P
- Perbanyak Transaksi di GoFood, Menangkan Pengalaman Eksklusif Konser MALIQ & DEssentials
- Ekonom Dukung Keputusan BI Tahan Suku Bunga 6%
- PPN Jadi 12% Tahun Depan, Harga Barang Elektronik Juga Bakal Ikut Naik
- Menyambut Masa Depan Cerah Emas dan Pangan pada 2025
- Ketimbang Kenaikan PPN, Ekonom Sarankan Pemerintah Bidik Kalangan Super Rich
- Mengenal Galeri 24, Anak Perusahaan Pegadaian untuk Investasi Emas
Advertisement
Advertisement