Advertisement

Promo November

Segini Mahalnya Ongkos Konversi Sepeda Motor Listrik, Bagaimana Sikap Pemerintah?

Kahfi
Selasa, 18 Oktober 2022 - 17:57 WIB
Arief Junianto
Segini Mahalnya Ongkos Konversi Sepeda Motor Listrik, Bagaimana Sikap Pemerintah? Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA — Ongkos konversi sepeda motor konvensional menjadi sepeda motor listrik diperkirakan seharga sepeda motor baru. Pemerintah pun berjanji bakal memberikan subsidi.

Berdasarkan informasi salah satu bengkel konversi yang resmi yakni Elder Garage, ongkos elekttifikasi sepeda motor bisa mencapai Rp15 juta per unit. Biaya konversi itu diperuntukkan bagi sepeda motor jenis baru seperti Honda Vario, Beat, dan Yamaha Mio.

Advertisement

Sementara untuk konversi motor listrik bagi model-model retro, bengkel custom sepeda motor itu mengenakan tarif yang cukup besar sekitar Rp20 juta-Rp27 juta.

Besarnya ongkos konversi motor itupun membuat program konversi sebagai bagian elektrifikasi sektor otomotif masih berjalan lamban.

Ongkos konversi motor listrik memang tidak murah. Tidak hanya di bengkel Elder Garage, rata-rata biaya konversi motor di bengkel lainnya juga setaraf harga motor skuter matik baru segmen medium.

Hal ini merupakan salah satu penyebab program konversi tidak berjalan optimal. Mengacu data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), ada 28.188 kendaraan listrik yang ada di Indonesia saat ini.

BACA JUGA: Sajikan Rijsttafel Merapi, Hotel Harper Juara di Archipelago Young Chef Challenge 2022

Angka tersebut berdasarkan Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) yang terbit per 3 Oktober 2022. Secara rinci, kendaraan tersebut terdiri dari 22.942 unit kendaraan roda dua yang terdiri dari 22.833 unit kendaraan roda dua listrik utuh dan 109 unit kendaraan roda dua hasil konversi. Kemudian, terdapat 4.904 kendaraan penumpang roda empat, 280 unit kendaraan roda tiga, 56 unit bus, dan enam unit mobil barang.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Hendro Sugiatno mengakui pemerintah tengah mempersiapkan penekanan pada biaya konversi saat ini yang terbilang mahal, yakni Rp15 juta.

“Untuk biaya insentif konversi sedang dirumuskan pemerintah, sehingga diharapkan akan murah,” ujar Hendro, Senin (17/10).

Dengan begitu, kendati belum mengatakan nominal yang akan diberikan untuk subsidi tersebut, pemerintah sudah memberikan sinyal mengenai pemberian subsidi untuk konversi motor listrik. Hendro juga menambahkan bahwa selain insentif, saat ini Indonesia juga sudah memiliki lebih dari 10 bengkel konversi, tentunya penambahan jumlah ini menjadi angin segar untuk Indonesia untuk menyambut era elektrifikasi.

Dari 10 bengkel itu, salah satunya adalah Elder Garage yang mengklaim sudah berhasil mengonversi sepeda motor listrik sebanyak 90 unit selama dua tahun mereka beroperasi. 

Elder Garage awal mulanya adalah bengkel custom sepeda motor retro, seperti Vespa hingga motor Chopper sejak 2013.

Kemudian, bengkel ini mulai menyentuh bisnis konversi kendaraan listrik pada pertengahan 2020.

Cukup 3 Jam

Manager Sales Elder Garage Saugi menjelaskan Elder Garage selama kurang lebih dua tahun telah berhasil melakukan konversi sepeda motor listrik sebanyak 90 unit dengan persentase yang didominasi konversi motor Vespa retro.

“Saat ini total motor yang sudah dikonversi Elder sudah mencapai 90 unit, dengan persentase motor Vespa 90 persen, sisanya jenis C70,” ujar Saugi.

Sementara untuk proses pengonversian, kata dia, diperlukan waktu maksimal tiga jam. Setelah itu, Elder Garage akan melakukan beberapa tes untuk uji kelayakan jalan, secara total proses konversi motor sampai ditangan pelanggan minimal sampai tiga hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pilkada 2024, KPU Kulonprogo Tetapkan 775 Daftar Pemilih Tambahan

Kulonprogo
| Sabtu, 23 November 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement