Advertisement
Perekonomian DIY Terus Melesat, Ini Penjelasannya...
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Pemulihan ekonomi DIY triwulan III/2022 semakin kuat. Sementara di tingkat nasional, pada kuartal III/2022 roda ekonomi melesat 5,72% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, perekonomian DIY pada triwulan III/2022 tumbuh 5,82% (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan triwulan I/2022 yang sebesar 5,28% (yoy).
Advertisement
Kepala BPS DIY, Sugeng Arianto mengatakan pertumbuhan ekonomi triwulan III/2022 di DIY tumbuh sebesar 5,82%.
Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor jasa lainnya sebesar 28,26%, diikuti transportasi dan pergudangan (24,96%), akomodasi dan makan minum (20,22%).
Dari sisi pengeluaran, katanya, komponen ekspor luar negeri dan pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga tercatat sebagai komponen dengan pertumbuhan tertinggi pertama dan kedua dengan pertumbuhan masing-masing 10,34% dan 8,80%.
BACA JUGA: Di Tengah Bayangan Resesi, Ekonomi Indonesia Tumbuh di Atas 5 Persen Sepanjang 2022
Sementara dari sisi pengeluaran kontribusi terbesar tercatat pada komponen konsumsi rumah tangga, yaitu 61,41% diikuti oleh komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 32,28%.
"Dibanding triwulan II/2022 perekonomian DIY tumbuh 0,42 persen [quartal-to-quartal/qtq). Dari sisi pengeluaran, komponen dengan pertumbuhan tertinggi adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto 2,90 persen, dan pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 2,81 persen," kata dia, Selasa (8/11).
Perekonomian di DIY, lanjut Sugeng, jika berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III/2022 mencapai Rp41,51 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp28,03 triliun.
Direkrur Bank Indonesia Kantor Perwakilan DIY, Budiharto Setyawan menambahkan akselerasi kinerja ekonomi DIY ditopang oleh terkendalinya kasus Covid-19 yang mendorong peningkatan mobilitas masyarakat ditengah permintaan domestik yang cukup kuat.
Sementara dari sektor pengeluaran, peningkatan aktivitas wisata mendorong penghasilan yang berdampak pada peningkatan konsumsi swasta serta ekspor jasa.
"Ke depan, perekonomian DIY diprakirakan masih tumbuh positif, didukung oleh mobilitas masyarakat dan peningkatan aktivitas dunia usaha ditengah risiko ketidakpastian ekonomi global serta peningkatan inflasi," katanya.
BACA JUGA: Meski Gudang Terbakar, Gudang Garam Pastikan Produksi Rokok Tidak Terdampak
Ia menjelaskan, dari sisi lapangan usaha (LU), kinerja hampir seluruh LU pada triwulan III 2022 menunjukkan berlanjutnya pemulihan ekonomi. Meningkatnya mobilitas masyarakat mendukung peningkatan aktivitas kunjungan wisata sejak awal triwulan seiring masa liburan sekolah dan awal pembelajaran tatap muka secara penuh.
Peningkatan aktivitas kepariwisataan, katanya, tercermin dari pertumbuhan LU kepariwisataan yang tumbuh di atas 20% (yoy). Meliputi LU jasa lainnya 28,26% (yoy), LU transportasi dan pergudangan 24,96% (yoy), dan LU penyediaan akomodasi dan makan-minum 20,22% (yoy).
"Pertumbuhan pada LU transportasi dan pergudangan meningkat didukung oleh pertumbuhan angkutan udara dan kereta api sejalan dengan peningkatan jumlah wisatawan baik mancanegara maupun domestik," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Masuk Indonesia, Minuman Beralkohol dan Daging Babi Asal Amerika Serikat Tetap Kena Tarif Impor
- Ribut-Ribut Beras Oplosan, Kemendag Minta Produsen Tarik Beras dari Peredaran
- 10 Besar Produk Ekspor Nonmigas AS ke Indonesia yang Kini Dipatok Tarif 0 Persen
- Harga Emas Galeri24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Mulai Rp996.000
- Bersiap Impor Minyak dari Amerika Serikat, Pertamina Minta Dukungan Aturan dari Pemerintah
Advertisement

Nelayan KulonprogoButuh SPBU Khusus untuk Meringankan Ongkos Produksi
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Galeri24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Mulai Rp996.000
- 10 Besar Produk Ekspor Nonmigas AS ke Indonesia yang Kini Dipatok Tarif 0 Persen
- Konsumsi Pertalite di Jawa Tengah dan DIY Turun 6 Persen
- Ribut-Ribut Beras Oplosan, Kemendag Minta Produsen Tarik Beras dari Peredaran
- Masuk Indonesia, Minuman Beralkohol dan Daging Babi Asal Amerika Serikat Tetap Kena Tarif Impor
- eL Hotel Yogyakarta - Malioboro Raih Penghargaan The Top 10% of Hotels Worldwide dalam Tripadvisor Travelers Choice Award 2025
Advertisement
Advertisement