Advertisement
Bulog Klaim 200.000 Ton Beras Impor Tiba Bulan Ini, Siap Banjiri Pasar

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Realisasi impor beras yang tengah diupayakan Bulog baru bisa direalisasikan 200.000 ton pada akhir Desember 2022. Dari target impor yang direncanakan sebesar 500.000 ton itu, sisanya akan dilakukan memasuki tahun depan.
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal mengatakan pihaknya tetap akan terus menyerap beras dalam negeri dengan skema harga komersial. Menurut laporan Bulog hingga Desember 2022, pengadaan beras dalam negeri sudah mencapai 962.133 ton. “Insyaallah [beras impor masuk bulan ini],” ucap Awaludin, Selasa (13/12/2022).
Advertisement
Meski demikian, dia enggan merinci beras dari mana yang akan didatangkan. Namun, Bulog dikabarkan telah meminta beras dari beberapa negara seperti India, Thailand, Vietnam hingga Pakistan.
BACA JUGA: Buruan! Libur Nataru, KAI Siapkan 5,5 Juta Tiket Kereta Api
Awaludin menambahkan, nantinya beras tersebut akan digunakan untuk mengintervensi harga di pasar melalui program operasi pasar atau program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH).
Menurut dia, impor sisanya akan dilakukan pada tahun depan, itupun masih akan melihat kondisi mendatang. Namun, dia memastikan sisa kuota impor yakni 300.000 ton juga dipastikan takkan datang saat masa panen.
"Karena izin impor enggak bisa nyebrang tahun, maka 200.000 ton diupayakan bisa masuk semua bulan ini. Nah, stok sekarang ditambah 200.000 cukup untuk intervensi," kata dia.
Lebih lanjut, dia mengatakan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang ada di Bulog per 8 Desember sendiri mencapai 476.000 ton, maka stok total di Bulog saat ini ditambah impor yang akan datang sebesar 200.000 ton dipastikan mencukupi hingga awal tahun depan.
Sebelumnya, Direktur Utama Bulog, Budi Waseso ragu impor beras yang dilakukan pemerintah bisa memenuhi target Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 1 juta ton hingga akhir tahun.
Sementara, stok akhir beras Bulog diperkirakan hanya 200 ribu ton di pengujung tahun ini. "Kalau kami memenuhi dari impor pun belum tentu ada kepastian sesuai dengan tugas Bulog 1 juta," kata Buwas, sapaan akrabnya, dalam rapat dengan Komisi IV DPR, Rabu (7/12/2022).
Buwas menambahkan bahwa pada Januari-Februari 2023 mendatang akan diadakan operasi pasar di mana Bulog harus mengeluarkan 300.000 ton beras. Dengan demikian, pasokan beras Bulog akan kembali berkurang.
Bulog menyebut impor beras bisa melukai perasaan petani dalam negeri. Namun, impor disebut tetap harus dilakukan demi memenuhi stok beras.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
- Harga Bawang Merah Masih Tinggi di Level Rp42.528 per Kilogram
- Shopee Tambah Beban Baru Biaya Transaksi untuk Seller
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ini Daftar Tarif Listrik PLN Mulai 1 Juli 2025
- Barsa City Yogyakarta Resmikan HQ dan Unit Baru Tipe Studio
- Harga Emas Antam Hari Ini 30 Juni 2025 Turun Drastis, Rp1,88 Juta per Gram
- 30.000 Pekerja Terkena PHK hingga Juni 2025, Begini Langkah Pemerintah
- Hingga Mei 2025, Realisasi Belanja APBN di DIY Mencapai Rp7,26 Triliun
- Harga Bawang Merah dan Cabai Hari Ini 30 Juni 2024 Turun
- Permudah Perizinan Usaha, Pemerintah Terbitkan PP 28/2025 dan Wajibkan Semua K/L Masuk OSS-RBA
Advertisement
Advertisement