Advertisement
Parah! BUMN Kimia Farma Merugi hingga Rp170 Miliar di 2022

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—BUMN farmasi PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) berbalik membukukan rugi sebesar Rp170,04 miliar sepanjang 2022, dari laba sebesar Rp302,27 miliar yang diperoleh pada 2021.
Kinerja negatif bottom line Kimia Farma dipicu oleh penurunan signifikan pada penjualan bersih anak usaha PT Bio Farma (Persero) tersebut. Pada 2022, KAEF hanya mengantongi penjualan sebesar Rp9,60 triliun, turun 25,28 persen dibandingkan dengan 2021 sebesar Rp12,85 triliun.
Advertisement
BACA JUGA : Ini Daftar BUMN Rugi, Setop Operasi, hingga Dibubarkan
Penjualan ekspor dan domestik kompak turun pada 2022. KAEF melaporkan penjualan di dalam negeri turun 25,15 persen year-on-year (YoY) menjadi Rp9,47 triliun. Sementara itu, penjualan ekspor turun 33,46 persen YoY dari Rp200,35 miliar menjadi Rp133,30 miliar.
Jika ditelusuri berdasarkan jenis produknya, penjualan obat generik yang turun drastis menjadi pemicu kontraksi pendapatan KAEF. Pemasukan dari obat generik selama 2022 tercatat hanya sebesar Rp864,52 miliar, padahal pada 2021 mencapai Rp2,11 triliun. Artinya, terdapat penurunan hingga 59,10 persen.
Kimia Farma sejatinya melaporkan penurunan beban pokok penjualan hingga 28,93 persen YoY menjadi Rp6,01 triliun, dibandingkan dengan 2021 sebesar Rp8,46 triliun. Namun laba bruto KAEF tetap turun 18,27 persen YoY sehingga menjadi Rp3,59 triliun.
Beban usaha juga tercatat turun 6,12 persen YoY menjadi Rp3,28 triliun pada 2022, dibandingkan dengan Rp3,50 triliun pada 2021. Namun laba usaha terkoreksi 43,37 persen YoY menjadi Rp558,07 miliar.
BACA JUGA : Lampaui Tahun Lalu, Laba BUMN Tembus Rp155 Triliun
Posisi aset KAEF per 31 Desember 2022 berjumlah Rp7,59 triliun, cenderung stagnan dibandingkan dengan akhir 2021 sebesar Rp7,57 triliun. Sementara itu, total liabilitas KAEF turun menjadi Rp2,90 triliun pada akhir 2022, dari Rp3,14 triliun pada akhir tahun sebelumnya.
Total ekuitas Kimia Farma tercatat meningkat, dari Rp4,43 triliun pada akhir 2021 menjadi Rp4,68 triliun per 31 Desember 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
Advertisement

Porda XVII DIY 2025: Sleman Mulai Siapkan OPD Pendamping Cabor Demi Membidik Juara Umum
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- BI DIY Sebut Inflasi pada Juni 2025 Masih Terkendali
- Ekspor DIY Tumbuh 10,57 Persen hingga Mei 2025, Disperindag Sebut 3 Faktor Pendorong
- Ini Komentar Ekonom UMY Soal Pemangkasan Target Pertumbuhan Ekonomi
- Gojek Siap Terapkan Kenaikan Tarif Ojek Online
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- DPR Usulkan Ada Sistem Cadangan Darurat Industri Nasional
- Pusat Data Indonesia Jauh Tertinggal Dibanding Malaysia
Advertisement
Advertisement