Advertisement
Sepatu Bata Alami Rugi Rp105, 91 Miliar
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Produsen sepatu merek Bata, PT Sepatu Bata Tbk. (BATA) merugi sebesar Rp105,91 Miliar sepanjang 2022. Kerugian ini membengkak sebesar 106,85 persen daripada rugi bersih tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp51,20 miliar.
BACA JUGA: Sepatu Bata Alokasikan Dana Rp42,8 Miliar untuk Renovasi
Advertisement
Produsen sepatu asal Republik Ceko tersebut membukukan penjualan bersih sebesar Rp643,45 miliar, naik 46,74 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp438,48 miliar.
Penjualan tersebut ditopang oleh penjualan domestik kepada pihak ketiga sebesar Rp637,39 miliar dan penjualan ekspor kepada pihak berelasi sebesar Rp6,06 miliar.
Manajemen mengungkapkan tidak ada penjualan ke pelanggan secara individual yang melebihi 10% dari jumlah penjualan di 2022 maupun 2021.
Seiring dengan peningkatan penjualan, beban pokok Bata juga melambung hingga57,97 persen menjadi Rp383,43 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp242,71 miliar. Alhasil, laba kotor BATA Rp260,02 miliar, menanjak 32 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp195,76 miliar.
Meski membukukan peningkatan laba kotor, beberapa beban menekan pendapatan sehingga menimbulkan kerugian bersih sebesar Rp105,91 miliar sepanjang tahun.
Sementara itu, rugi usaha mencapai Rp60,63 miliar dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp58,21 miliar. Kemudian rugi sebelum manfaat pajak penghasilan badan Rp68,14 miliar, naik tipis dari Rp64 miliar dan rugi tahun berjalan Rp106,12 miliar, naik 207 persen dibanding tahun sebelumnya sejumlah Rp51,23 miliar.
Kemudian, total ekuitas BATA tercatat sebesar Rp319,76 miliar, turun dari Rp426,92 miliar.
Jumlah liabilitas Rp404,30 miliar, meroket 79 persen dari 2021 sebesar Rp225,81 miliar. Kenaikan liabilitas ini disebut manajemen terutama disebabkan kenaikan utang usaha kepada pihak ketiga sebesar Rp19.8 miliar dan kenaikan utang usaha kepada pihak yang berelasi Rp74.7 milliar.
Kenaikan pinjaman jangka pendek sebesar Rp50.3 miliar, serta kenaikan kewajiban sewa sebesar Rp21.8 miliar.
Peningkatan kewajiban kepada pemasok hanya sementara waktu sehubungan peningkatan persediaan menjelang Lebaran.
“Perseroan optimis dapat memenuhi semua kewajiban tersebut seiring dengan membaiknya penjualan pasca pandemi Covid-19,” tulis manajemen.
Sementara itu, total aset Bata sebesar Rp724,07 miliar, meningkat dari tahun sebelumnya yang tercatat senilai Rp652,74 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
Advertisement
Soal Pembebasan Lahan untuk IKN dan PSN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kenaikan BI-Rate Bakal Berdampak Positif untuk Pasar Modal Lokal
- BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin Jadi 6,25%
- Pasca-Lebaran, Bisnis Properti di DIY Reborn
- Tren Perlintasan Penumpang di Bandara Soetta Naik 10 Persen di Lebaran 2024
- InJourney Dukung Japanese Domestic Market di Sirkuit Mandalika
- Transaksi Rupiah di Lintas Negara Naik 100 Persen
- Harga Bawang Merah Naik 100 Persen, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement