Advertisement
Viral Tawaran Kerja Paruh Waktu Online, OJK DIY Ingatkan Jangan Mudah Tergoda
Ilustrasi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Beberapa hari ini ramai diperbincangkan di twitter terkait scam online, di mana korbannya mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Salah satunya diceritakan oleh akun @Giarsyahsyifa.
Di threadnya dia bercerita mengalami kerugian hingga Rp21 juta. Menurutnya mulanya dihubungi melalui WA kemudian dimasukkan ke dalam grup telegram mengaku dari perusahaan media partner iklan dan pemasaran.
Advertisement
BACA JUGA: Awas! Ada Modus Penipuan Online Baru yang Diungkap OJK, Cek di Sini
Tugasnya hanya like dan subscribe channel youtube para mitra dari perusahaan tersebut untuk meningkatkan traffic. Di tugas-tugas akhirnya dia harus deposit dengan nominal semakin besar dan tidak bisa ditarik.
Menanggapi hal ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY mengingatkan agar masyarakat tidak mudah tergoda dengan rayuan dan iming-iming investasi yang tidak masuk akal. Kepala OJK DIY, Parjiman mengatakan investasi yang tidak masuk akal menjanjikan penghasilan secara instan.
"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah tergoda dengan rayuan dan iming-iming investasi yang tidak logis/masuk akal," ucapnya, Selasa (9/5/2023).
Dia juga meminta agar jangan mudah percaya dengan penawaran-penawaran melalui saluran pribadi. Sebab hal tersebut tidak diperkenankan.
BACA JUGA: Hati-Hati Tawaran Pekerjaan, Ini Salah Satu Modus yang Diungkap Polsek Mantrijeron
Agar aman dalam berinvestasi, kata Pajiman, harus dicek terlebih dahulu legalitas pada instansi yang berwenang dan imbal hasil yang ditawarkan masuk akal.
"Misal hanya kasih like dapat uang yang akhirnya justru tertipu," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penundaan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Dinilai Tepat
- Promo Libur Nataru Pertamina: BBM, Bright Gas, dan Hotel Patra Jasa
- Modus Penipuan Siber Berkembang, Ini Jenisnya Kata OJK
- Harga Emas Hari Ini Naik, UBS dan Galeri24 Kompak Menguat
- Industri Buzzer Terorganisir Dinilai Ancam Etika Ruang Digital
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement





