Advertisement
Harga Minyak Dunia Kembali Memanas, Dipicu Utang AS yang Belum Selesai

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Harga minyak mentah naik tipis pada akhir perdagangan Senin (22/5/2023) waktu setempat. Hal ini dikarenakan para investor wait and see pada langkah anggota parlemen AS yang bersiap untuk negosiasi akhir mengenai pagu utang AS.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni naik US$0,44 atau 0,61 persen, menjadi menetap pada US$71,99 per barel di New York Mercantile Exchange.
Advertisement
BACA JUGA: Harga Minyak Dunia Kembali Anjlok, Ini Penyebabnya
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli menguat US$0,41 atau 0,54 persen, menjadi ditutup pada US$75,99 per barel di London ICE Futures Exchange.
Presiden Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy dijadwalkan bertemu pada pukul 5:30 waktu setempat pada Senin untuk membahas tentang pencegahan bencana gagal bayar AS. Kontrak Juli West Texas Intermediate yang lebih aktif diperdagangkan sedikit berubah mendekati US$72.
"Drama utang di Washington akan terus menjadi pendorong utama aksi harga minyak karena pembuat kebijakan bersaing dengan tenggat waktu yang sulit pada 1 Juni,” tulis analis di distributor bahan bakar grosir TACenergy dalam sebuah catatan kepada klien, mengutip JIBI dari Bloomberg, Selasa (23/5/2023).
Patokan minyak mentah global telah turun sekitar 5 persen sepanjang Mei 2023, menuju kerugian bulanan kelima berturut-turut dalam apa yang akan menjadi yang terburuk sejak 2017.
BACA JUGA: Minyak Telon Jadi Cara Perempuan Ini Menebar Cinta
Sementara itu, Badan Energi Internasional memperkirakan pasar akan berubah menjadi defisit tajam, kekhawatiran ekonomi di AS dan China telah membuat beberapa pengelola uang menjadi yang paling bearish dalam satu dekade.
Harga juga terbebani oleh ekspor minyak Rusia yang tetap kuat meskipun ada janji untuk mengekang produksi sebagai pembalasan atas sanksi Barat. Kilang di negara itu telah memproses lebih sedikit minyak mentah bulan ini karena pemeliharaan musiman, tetapi penurunan pasokan ke fasilitas tersebut terlalu kecil untuk memberikan bukti nyata bahwa Moskow telah sepenuhnya menerapkan pengurangan produksinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Jadwal Bus Damri Jogja Semarang Hari Ini 15 September 2025
- Ini Rencana Penyaluran Kedit BBNI Saat Kantongi Rp55 Triliun Dana Pemerintah
- Pendiri Wings Group, Harjo Sutanto Meninggal Dunia
- Komisi XI Ingatkan Tarik Dana Mengendap di BI Harus Tepat Sasaran
Advertisement

Pemkab Sleman Siapkan Plt Lurah Tegaltirto yang Kena Kasus Korupsi
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Harga Beras Khusus di Ritel Modern Akan Diatur Pemerintah
- Isu Merger dengan Garuda Mencuat, Ini Respons Dirut Pelita Air
- BI Rate Turun, OJK Imbau Bank Sesuaikan Tingkat Bunga Bertahap
- Jadwal Bus Damri Jogja Semarang Hari Ini 15 September 2025
- Cek Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24, 15 September 2025
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Hingga Juli 2025, Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp7.089 Triliun
Advertisement
Advertisement