Advertisement
LPS Laporkan Nasabah Tajir Dominasi Nilai Simpanan di Bank

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melaporkan nasabah tajir mendominasi nilai simpanan di bank pada Mei 2023. Nominal simpanan terbesar terdapat pada tiering simpanan di atas Rp5 miliar mencapai 4.232 triliun atau setara dengan 52,6 persen dari total simpanan Rp8.050 triliun.
BACA JUGA: Cek Besaran Bunga LPS
Advertisement
Berdasarkan laporan resmi LPS, pertumbuhan simpanan nasabah kaya pun tergolong paling pesat, yakni hingga 8,6 persen (year-on-year/yoy), sementara simpanan nasabah di bawah 100 juta tumbuh 3,4 persen yoy dan simpanan nasabah Rp100 juta sampai Rp200 juta pun hanya tumbuh 2,1 persen.
Bila dilihat dari jenis simpanan, maka simpanan dengan nominal terbesar terdapat pada simpanan deposito yang porsinya mencakup 37,3 persen total simpanan.
Sementara itu, kenaikan nominal simpanan tertinggi pun terdapat pada jenis simpanan Sertifikat Deposito sebesar 9,8 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Adapun, penurunan pertumbuhan nominal simpanan terdalam terdapat ada jenis simpanan giro sebesar 1,7 persen mtm.
Saat ini, total rekening simpanan bank umum pada Mei 2023 mencapai t16,52 juta rekeing, naik 0,95 mtm. Jumlah rekening simpanan terbanyak sendiri terdapat pada tiering simpanan di bawah Rp100 juta yang mencakup 98,7 persen dari total 516.5 juta rekening simpanan.
Seluruh jenis simpanan pun mengalami kenaikan dengan jumlah rekening terbesar pada Sertifikat Deposito sebesar 27,1 persen mtm.
Kemudian, penjaminan simpanan LPS mencakup 516,18 juta rekening atau sebesar 99,9 persen total rekening dijamin penuh. Lalu, 334,37 ribu rekening lainnya atau sebesar 0,1 persen total rekening dijamin sebagian sampai dengan Rp2 miliar.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan raupan DPK perbankan pada Mei 2023 mencapai Rp8.007 triliun.
Angkanya tumbuh 6,55 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), namun melambat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau April 2023 yang tumbuh 6,82 persen yoy. Dian mengatakan pelambatan raupan DPK perbankan ini terjadi seiring dengan pengetatan likuiditas global.
"DPK bank juga melambat utamanya disebabkan oleh penurunan pertumbuhan jenis simpanan giro," tutur Dian dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Paruh Pertama 2025 Jumlah Penumpang Kereta Api Mencapai 240,9 Juta
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Menteri Tenaga Kerja Sebut Saat Ini Satu Juta Sarjana Jadi Pengangguran
- Astra Motor Yogyakarta Support MUKERNAS XIII Supra Indonesia di Banyumas
- Beragam Produk Emas di Galeri 24 Pegadaian Hari Ini Turun hingga Rp15.000 per Gram
- Jutaan Orang Telah Menerima BSU dari Pemerintah untuk Meningkatkan Daya Beli
- Sah, Anggaran Kementerian Transmigrasi Ditambah Rp1,7 Triliun
- Donald Trump Umumkan Daftar Tarif 14 Negara, Termasuk Indonesia Kena 32 Persen
- Indonesia Kena Tarif Trump 32 Persen, Ini Komentar BEI Soal Pasar Saham
Advertisement
Advertisement