Advertisement
Disperindag DIY: QRIS Sudah Jadi Kebutuhan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menyebut layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sudah jadi kebutuhan dalam bertransaksi saat ini.
BACA JUGA: Pengguna QRIS di DIY Tumbuh, Capai 671.000 Per Mei 2023
Advertisement
Kepala Disperindag DIY, Syam Arjayanti mengatakan penetapan merchant discount rate (MDR) QRIS 0,3% bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tidak akan berdampak signifikan pada turunnya minat UMKM menggunakan QRIS.
"Harus menyesuaikan karena ini sudah menjadi kebutuhan. Gak akan terlalu signifikan," ucapnya, Senin (17/7/2023).
Dia menjelaskan kebutuhan ini datang dari konsumen, khususnya konsumen milenial yang lebih suka bertransaksi secara nontunai. Mereka tidak mesti membawa uang tunai untuk berbelanja.
"Konsumen menghendaki seperti itu mestinya UMKM juga harus menyesuaikan karena ini sudah kebutuhan konsumen. Apalagi anak-anak milenial," paparnya.
Ia menyebut dari penjual mestinya sudah memperhitungkan dari sisi harga produk saat menggunakan QRIS ini.
"Kami fasilitasi dalam penggunaan QRIS, kami kerja sama dengan bank untuk pembinaannya dari sisi managemen dari perbankan kita," imbuhnya.
Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah pengguna QRIS di DIY sampai Mei 2023 sebanyak 671.000 pengguna. Tumbuh 131.279 pengguna atau 43,2% secara tahunan atau year on year (yoy).
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta mengatakan jumlah merchant QRIS di DIY per 9 Juni 2023 sebanyak 613.000. Meningkat 53.272 merchant baru atau tumbuh 32% yoy dibandingkan Juni 2022.
"Bisa dilihat masing-masing tumbuh 43,2% yoy dan 32% yoy, nah perkembangan ini menurut hemat kami bisa menjadi modal utama dari DIY," ungkapnya.
Sementara secara nasional hingga minggu ke-4 Juni 2023 jumlah merchant QRIS sudah mencapai 26,6 juta dan jumlah penggunanya sudah melebihi 34 juta. BI menargetkan 45 juta pengguna QRIS dan 1 miliar transaksi tahun ini.
"Setelah di tahun lalu mempunyai 15 juta dari merchant kami sediakan. Kami sediakan dari sisi suplai dan saat ini dua-duanya dari sisi suplai dan demand," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Jadwal Bus Damri Jogja Semarang Hari Ini 15 September 2025
Advertisement

Pemkab Bantul Gelar Gerakan Pangan Murah Antisipasi Kenaikan Harga Pokok
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kunjungan Wisman ke Jogja Tetap Positif Meski Sempat Ada Pembatalan
- Januari-Agustus 2025, Stasiun Lempuyangan Berangkatkan 1,8 Juta Penumpang
- Harga Emas Antam 16 September 2025 Naik, Rp2.181.000 per Gram
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Trump Turunkan Tarif Mobil dari Jepang 15 Persen per Hari Ini
- Harga Emas Diramal Tembus 4.000 Dolar AS Troy Ounce pada 2026
- Pasar Panel Surya RI Dikuasai Produk Murah China
Advertisement
Advertisement