Advertisement

Promo November

BPS Klaim Angka Ketimpangan Sosial di DIY Turun

Anisatul Umah
Senin, 17 Juli 2023 - 21:07 WIB
Arief Junianto
BPS Klaim Angka Ketimpangan Sosial di DIY Turun Foto Ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat persentase penduduk miskin pada Maret 2023 adalah sebesar 11,04%. Jika dibandingkan dengan September 2022, persentase penduduk miskin di DIY mengalami penurunan 0,45% dan jika dibandingkan Maret 2022 angkanya turun 0,30% di mana pada Maret 2022, sebesar 11,34%.

Sementara untuk rasio gini (ketimpangan sosial) di DIY, BPS DIY mencatat angkanya mengalami penurunan pada Maret 2023 dibandingkan dengan September 2022. Pada Maret 2023, angkanya adalah sebesar 0,449, sedangkan pada September 2022, angkanya adalah mencapai 0,459.  

Advertisement

Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati menjelaskan penghitungan ketimpangan indikator yang digunakan adalah gini ratio. Disajikan berdasarkan penduduk perkotaan dan pedesaan. Di mana gini ratio pada Maret 2023 sebesar 0,449.

"Kami tahu, rasio gini di antara 0 dan 1 semakin tinggi nilai rasio gini maka semakin tinggi ketimpangan, dan kalau dilihat DIY pada perkotaan 0,453 untuk perdesaan 0,362. Jadi lebih tinggi di perkotaan dibandingkan pedesaan," ujar dia.

BACA JUGA: Ketimpangan Ekonomi Naik, Begini Strategi Pemkot Jogja

Sebelumnya, Herum menjelaskan BPS DIY membagi komoditas penyumbang kemiskinan DIY untuk perkotaan dan perdesaan. Herum menyebut untuk daerah perkotaan komoditas penyumbang kemiskinan tertinggi adalah beras mencapai 18,62%, komoditas yang sama juga menyumbang kemiskinan terbesar di perdesaan dengan persentase 22,81%. "Artinya beras sama-sama penyumbang terbesar, tapi lebih besar bagi masyarakat miskin di pedesaan daripada perkotaan,” kata dia.

Rokok kretek filter duduk di posisi kedua sebagai komoditas penyumbang kemiskinan baik di perkotaan dan perdesaan. Dengan persentase masing-masing 7,91% dan 5,87%. Kemudian disusul daging ayam ras dengan persentase di perkotaan 5,67% dan pedesaan 4,46%. Lalu komoditas telur ayam ras.

Komoditas makanan penyumbang kemiskinan kelima terjadi perbedaan di mana untuk daerah perkotaan disumbang oleh kue basah, dan pedesaan tempe.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Puluhan Petani Tanaman Landscape di Sleman Dukung Harda-Danang di Pilkada 2024

Sleman
| Sabtu, 23 November 2024, 03:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement