Advertisement

India Setop Ekspor Beras ke Indonesia, Bulog dan Mendag Beda Pendapat

Kahfi
Senin, 31 Juli 2023 - 10:27 WIB
Sunartono
India Setop Ekspor Beras ke Indonesia, Bulog dan Mendag Beda Pendapat Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis - Rachman

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah India menyetop ekspor beras non basmati seiring kebijakan ketahanan pangan negara tersebut. Indonesia masih membutuhkan impor beras dari India tersebut di tengah ancaman El Nino yang mengancam volume produksi beras.

Mengutip Reuters, pada Senin (31/7/2023), India merupakan eksportir sebesar 40 persen pasokan beras dunia. Sehingga, langkah India untuk menyetop ekspor beras pun bakal memicu kenaikkan harga bahan pokok tersebut.

Advertisement

Sebaliknya, Indonesia masih membutuhkan pasokan beras imor untuk menutup konsumsi domestik yang mencapai 35,3 juta ton per tahun. Dengan besaran konsumsi itu, pemerintah telah menugaskan Perum Bulog untuk melakukan importasi sebanyak 2 juta ton beras pada tahun ini.

BACA JUGA : India Setop Ekspor Beras, Indonesia Tetap Dapat Jatah

Porsi impor yang ditujukkan bagi cadangan beras pemerintah itu digunakan bertahap. Tahap I, Bulog telah mengimpor 500 ribu ton, dan tahap II sebanyak 300 ribu ton.

Sekretaris Perusahaan Bulog Awaludin Iqbal, sejauh ini pihaknya tak mengkhawatirkan langkah India menyetop ekspor beras. “Untuk tahap II belum ada kontrak sama India, kami kontrak sama Thailand dan Vietnam,” ungkap Awaludin kepada Bisnis pada pekan lalu.

Sebaliknya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan Indonsia tetap mengandalkan beras dari India. Pemerintah India dan Indonesia sudah berkomitmen untuk kerja sama pasokan beras, tinggal finalisasi.

“Ya kita sudah MoU kerja sama, Cuma belum final. Nanti hitungannya impor atau tidak, itu dari Bapanas dan Bulog,” kata Zulkifli.

BACA JUGA : Harga Beras Terancam Meroket, Ternyata Ini Penyebabnya

Hingga kini, Indonesia diyakini masih harus melakukan importasi guna mengamankan cadangan beras. Terlebih lagi, bada El Nino dinilai mengancam produktivitas pada tahun ini.

Hanya saja, dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia sebenarnya masih mengalami surplus beras sekitar 2,38 juta ton pada 2019. Tren surplus itupun berlanjut hingga tahun lalu, dengan volume surplus mencapai 1,34 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Prakiraan Cuaca di DIY, Jumat 29 September 2023, Siang Hari Panas Menyengat dengan Suhu Udara Capai 30C

Jogja
| Jum'at, 29 September 2023, 00:27 WIB

Advertisement

alt

Di Coober Pedy, Penduduk Tinggal dan Beribadah di Bawah Tanah

Wisata
| Kamis, 28 September 2023, 20:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement