Advertisement
Perekonomian Nasional Kuartal II/2023 Bertumbuh, BPS RI: Mudik Salah Satu Penyebabnya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS), Moh Edy Mahmud mengatakan mudik turut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2023 sebesar 1,5%.
Hal itu berdasarkan analisis dampak keterkaitan dan pengganda atau Multiplier Input-Output Analysis yang dilakukan BPS. “Bahwa BPS pernah mengkaji dalam menghitung dampak mudik Lebaran menggunakan namanya analisis multiplier input-output ini, dampaknya itu terhadap pertumbuhan ekonomi sekitar 1,5 persen,” kata Edy, Senin (7/8/2023).
Adapun BPS hari ini, Senin, mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2023 berada pada level 5,17% secara tahunan (yoy). Sedangkan, secara kuartalan (qtq) mengalami kenaikan sebesar 3,86% apabila dibandingkan dengan kuartal I/2023.
Advertisement
Edy mengatakan, periode libur Lebaran menjadi salah satu faktor yang sangat berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal itu tercermin dari sektor transportasi yang tumbuh solid di level 15,28% seiring peningkatan mobilitas masyarakat pascapandemi Covid-19.
Pertumbuhan tersebut didukung oleh angkutan udara yang tumbuh 32,88% seiring peningkatan kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara, angkutan laut yang tumbuh 18,26% didorong oleh peningkatan jumlah penumpang dan barang, serta angkutan rel yang tumbuh 19,40% sejalan dengan peningkatan mobilitas setelah penghapusan PPKM di akhir 2022 dan momen liburan.
“Ini didorong oleh peningkatan jumlah penumpang dan barang sejalan dengan peningkatan mobilitas setelah penghapusan PPKM di akhir tahun 2022 dan momen liburan. Banyak sekali momen liburan di tahun ini di triwulan II terutama pas libur lebaran dan sekolah,” ujar Edy.
BACA JUGA: Kuartal II, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melaju
Selain itu, konsumsi rumah tangga juga menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 dengan nilai kontribusi 2,77.
Edy menjelaskan, dari segi Produk Domestik Bruto (PDB), sektor konsumsi rumah tangga terus tumbuh positif mencapai 5,23 persen (yoy) jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan itu didorong oleh perayaan hari besar keagamaan seperti Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, kemudian juga dipengaruhi oleh pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dan Gaji ke-13.
Kelompok konsumsi rumah tangga yang juga tumbuh tinggi antara lain Transportasi dan Komunikasi, Pakaian, Alas Kaki dan Jasa Perawatannya, serta restoran dan hotel. “Dorongan konsumsi rumah tangga tercermin dari peningkatan mobilitas masyarakat selama periode libur hari besar keagamaan dan libur sekolah,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
- Pengin Menabung di Deposito? Berikut Bunga Deposito BCA, Mandiri, BNI, dan BRI Terbaru
Advertisement

Plengkung Gading Jogja Masih Ditutup untuk Renovasi, Ini Penampakan Terbarunya
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Tak Ingin Ada Diskriminasi Usia dalam Rekrutmen Tenaga Kerja, Menaker Bakal Sisir Aturan Batasan Usia
- Pemerintah Pusat Siapkan Inpres Infrastruktur untuk Bantu Daerah
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Kompak Turun Hari Ini 9 Mei 2025
- Harga Pangan Hari Ini 9 Mei 2025: Daging Ayam dan Cabai Naik
- BI Catat Indeks Keyakinan Konsumen pada April 2025 Meningkat
- Hingga Maret 2025, Realisasi Belanja APBN di DIY Capai Rp4,66 Triliun
Advertisement