Advertisement
Pemain Saham di DIY Sudah Banyak, Begini Cara Menjadi Investor Pasar Modal bagi Pemula

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Bursa Efek Indonesia (BEI) Yogyakarta menyampaikan penambahan investor pasar modal di DIY sudah merata dari berbagai kalangan. Hal ini, salah satunya disebabkan mudahnya cara menjadi investor pasar modal.
Bahkan BEI Yogyakarta mengatakan bahwa para investor pasar modal di DIY berasal dari berbagai kalangan, mulai dari dosen hingga tukang parkir.
Advertisement
"Di DIY, investor sudah mulai merata, dari dosen, mahasiswa, pengusaha, pedagang warmindo, bahkan pedagang angkringan sampai tukang parkir juga ada," ucap Kepala BEI Yogyakarta, Irfan Noor Riza, Sabtu (12/8/2023).
Dilansir dari Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), berikut cara menjadi investor pasar modal, khususnya bagi Anda yang masih pemula:
1. Tentukan Tujuan Investasi secara Spesifik
Berikut ini hal-hal yang perlu dipikirkan sebelum melakukan investasi pasar modal:
- Tujuan investasi.
Apakah kebutuhan jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang.
- Risk appetite atau selera risiko.
Apakah Anda menyukai investasi yang berisiko tinggi, sedang, atau yang relatif aman?
- Jumlah dana untuk investasi.
Berapa yang ingin dianggarkan untuk investasi secara rutin. Penting untuk diingat bahwa dana untuk investasi beda dengan dana untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
BACA JUGA: Di Jogja, Tukang Parkir Jadi Investor Pasar Modal loh
2. Pahami Tempat Berinvestasi
Anda harus benar-benar memahami tempat berinvestasi yang Anda pilih. Tempat berinvestasi yang dimaksud adalah instrumen investasinya. Pilihlah sektor investasi yang benar-benar Anda pahami. Seperti mengetahui produk apa saja yang dijual oleh perusahaan atau dari mana saja sumber pemasukan perusahaan, serta bagaimana proses bisnisnya. Mengutip dari Money Us News, penilaian merupakan faktor penting saat memilih saham. Profitabilitas perusahaan, prospek pertumbuhan pendapatan, kualitas manajemen dan kinerja industri.
3. Investasi secara Bertahap
Sebagai investor pemula, Anda mulai rajin membeli instrumen investasi yang dipilih. Investor perlu memikirkan strategi dan kesempatan jangka panjang.
4. Lakukan Diversifikasi
Investasi berdasarkan bank rate, pembelian bertahap juga dapat memberimu peluang untuk mengamati pergerakan harga saham di sektor lain. Jadi, Anda tidak menempatkan seluruh uang di satu sektor saja. Inilah yang disebut diversifikasi investasi. Jika sudah membeli saham di sektor properti, misalnya, Anda bisa menempatkan uang di sektor komoditas. Tujuannya untuk meminimalisasi risiko yang mungkin terjadi di masa depan. Ketika salah satu sektor melemah, setidaknya sektor yang lain menguat. Jadi, Anda tidak kehilangan banyak uang.
5. Amati Pergerakan Harga
Anda harus mengamati pergerakan harga investasi yang Anda pilih, baik itu saham, reksadana, maupun obligasi. Apalagi, jika Anda berinvestasi saham yang pergerakan harganya sangat fluktuatif, Anda harus terus memantau harganya. Harga saham tidak selalu turun meski kondisi ekonomi tengah sulit. Akan ada masanya harga saham tersebut naik. Sehingga, rajinlah mengamati pergerakan harganya. Berapa persentase kenaikan dan penurunan harga dalam kurun waktu tiga hari terakhir.
6. Mulai dari Sekarang
Memilih kesempatan yang sempurna untuk terjun dan berinvestasi di pasar saham biasanya tidak bekerja dengan baik. Tidak ada yang tahu dengan pasti 100 persen waktu terbaik untuk masuk. Investasi dimaksudkan sebagai kegiatan jangka panjang. Tidak ada waktu yang tepat untuk memulai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
- Pengin Menabung di Deposito? Berikut Bunga Deposito BCA, Mandiri, BNI, dan BRI Terbaru
Advertisement

Proses Hukum Kasus Mbah Tupon di Bantul Segera Masuk Tahap Pengadilan
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Rocketindo: Lebih dari Sekadar Marketing Agency, Penyedia Layanan Omni Channel yang Mendorong Kesuksesan Brand di Indonesia
- Tak Ingin Ada Diskriminasi Usia dalam Rekrutmen Tenaga Kerja, Menaker Bakal Sisir Aturan Batasan Usia
- Pemerintah Pusat Siapkan Inpres Infrastruktur untuk Bantu Daerah
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Kompak Turun Hari Ini 9 Mei 2025
- Harga Pangan Hari Ini 9 Mei 2025: Daging Ayam dan Cabai Naik
- BI Catat Indeks Keyakinan Konsumen pada April 2025 Meningkat
Advertisement